TIDORE, JN – Sebanyak 51 Santri dan santriwati kelas III Madrasa Aliyah pondok pesantren Harisul Hairat Ome, Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara menggelar wisudah dan perpisahan.
Pimpinan pesantren KH. An’im Fatahna Djabir M.Pd mengatakan, santri yang diwisuda tahun ini adalah angkatan ke 27 dan tercatat sebanyak 51 orang yang terdiri dari 19 wisudawan dan 32 wisudawati. Mereka berasal dari 10 kabupaten kota di Maluku Utara.
“Pada tahun ini kita mewisudakan santriwan dan santriwati kelas III sebanyak 51 orang,”terangnya.
Semntara Kepala Madrasah Aliyah Harisul Khairaat Ome Sukardi Ahmad, S.Pdi, M.Pd saat diwawancarai awak media Jaretnews.com menjelaskan, Haflatut Takhrij (Perpisahan, Red) adalah event yang sangat ditunggu-tunggu oleh santri dan santriwati kelas Akhir.
“Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah buat para wisudawan/wati karena hari ini juga mereka harus meninggalkan pondok pesantren terjun langsung kemasyarakat dan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, mereka telah menghabiskan masa remaja untuk menuntut ilmu di Pesantren dengan lama sekolah sampai 6 tahun tinggal di Pesantren,”tandasnya.
Lanjut Sukardi, dengan lama studi tersebut ada banyak kenangan, suka duka dan cerita indah selama di pesantren hingga mereka merasa berat sampai meneteskan air mata untuk meninggalkan pesantren.
Selain itu Kepala Kantor Kemenag Kota Tidore Kepulauan, H Ibrahim Muhammad yang Hadir sekaligus memberikan sambutan mengatakan, Pesantren adalah salah satu Benteng Agama dan Negara, kareba kiyai dan santri punya andil besar dalam merebut kemerdekaan Republik ini.
“Saya juga berharap lulusan pesantren tidak semua harus jadi kiyai atau Ustad tapi bisa jadi profesi yang lain, dan ini terbukti lulusan Pesantren Harisul Khairaat Ome banyak yang jadi TNI, Polisi, Bankers, anggota DPR, Wartawan dan profesi lainnya,”imbuhnya. (HJ)