HALSEL, JN – Capaian vaksinasi di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Lelei Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, terbilang rendah.
Pasalnya hingga akhir bulan Desember tahun 2021 ini, tercatat capaian vaksinasi di wilayah kerja Puskesmas tersebut baru mencapai 38 persen lebih atau tidak mencapai setengah dari jumlah sasaran vaksinasi.
Hal itu tidak lepas dari minimnya peran para pimpinan di Kecamatan dan Desa dalam hal ini Camat Kayoa dan para Kepala Desa (Kades) yang tidak serius menjalankan program vaksinasi di tingkat Kecamatan dan Desa.
Padahal sesuai komitmen Bupati Halsel, H. Usman Sidik agar mempercepat vaksinasi Covid -19, dimana para Camat dan Kades selaku perpanjangan tangan harus berperan aktif, mendukung percepatan vaksinasi diwilayahnya, akan tetapi kenyataannya tidak.
Berdasarkan data capaian vaksinasi Puskesmas Kelei, yang dikantongi Jaret News.com, tercatat ada 7 Desa dibawah wilayah kerja Puskesmas Lelei, dua diantaranya terendah capaian vaksinasinya yakni Desa Gunange dan Desa Buli.
Untuk Desa Gunange dari 371 orang sasaran vaksinasi tercatat hanya 56 orang yang melakukan vaksin sedangkan sisanya 315 belum divaksin.
Begitu juga Desa Buli dari 252 orang yang menjadi sasaran vaksinasi hanya 57 orang yang divaksin sisanya 195 orang tidak mau divaksin.
Kepala Puskesmas Lelei Kecamatan Kayoa, Masni Ayub, yang dikonfirmasi Jaret News.com, Selasa (28/12/2021), membenarkan hal ini. Menurut Kapus capaian vaksinasi Covid -19, 7 Desa di wilayah kerja Puskesmas Lelei terbilang rendah sebab masih dibawah angka 50 persen, sehingga masih jauh dari target.
Untuk Desa Gunange dan Desa Buli misalnya, pihak Puskesmas sudah berupaya keras, beberapa kali turun melaksanakan vaksinasi disana namun hasilnya masyarakat tidak ada yang mau vaksin, padahal sudah dilakukan sosialisasi.
“Pernah tim vaksinasi turun melaksanakan vaksin di malam hari, namun hasilnya hanya 7 orang yang bersedia.”ucap Masni.
Lanjut dia bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya capaian vaksiasi, pernah tingkat kesadaran masyarakat, kemudian peran Kepala Desa (Kades) tidak serius mengarahkan masyarakatnya serta minimnya partisipasi pihak Kecamatan dalam hal ini Camat Kayoa turun membatu tenaga medis.
“Mesti ada peran serta Camat dan Kades, ikut proaktif karena mereka yang punya masyarakat.”terang Masni.
Apalagi kata dia Kecamatan Kayoa juga memiliki anggaan Satgas penanganan Covid, harusnya itu dimanfaatkan untuk kepentingan vaksinasi.
“Di Kayoa itu memiliki 2 Puskesmas, yaitu Puskesmas Guruapin dan Lelei, mestinya Kecamatan harus melihat semua agar capaian target bisa dicapai.”tutur Kapus.
Lanjut, dia bilang bahwa meski secara keseluruhan capaian vaksinasi masih 38 persen lebih namun ada dua Desa yang meliki tingkat vaksinasi tertinggi yaitu Desa Lelei mencapai 437 orang dari total sasaran vaksinasi 732 orang begitu pula Desa Talimau 273 orang dari jumlah sasaran vaksinasi sebanyak 678 orang.
“Alhamdulillah Senin kemarin kita gelar vaksinasi di Desa Talimau ada sekitar 100 orang yang berhasil di vaksin, rencana hari ini lanjut ke Desa Gunange dan Desa lain hanya saja batal dilaksanakan karena kondisi cuaca dan ombak di perairan Kayoa.”tutup Masni.
Berikut data capaian vaksinasi UPTD Puskesmas Lelei terhitung Februari 2021 hingga Desember 2021, total penduduk 7 Desa di wilayah kerja Puskesmas Lelei mencapai 3.194 jiwa, dengan sasaran vaksinasi sebanyak 2.173 jiwa namun yang sudah melaksanakan vaksin baru mencapai 965 orang atau masih tersisah 1.208 orang belum di vaksin tahun ini. (*)
Penulis : Tim
Editor : Risman Lamitira