SOFIFI, JN – Minat para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Maluku Utara dalam memproduksi makanan lokal kian meningkat. Salah satu program Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku Utara yang sedang fokus adalah digelarnya Pendampingan Pengembangan IKM dan Bimbingan Teknis Pengolahan Sari Buah Pala.
Sejumlah produk lokal seperti sirup pala, cengkeh dan lainnya sudah lebih dulu dikenal luas masyarakat Maluku Utara, namun kini dibawah binaan Dinas Perindag Maluku Utara, Industri Kecil Menengah saat ini sedang giat memproduksi minuman pala dalam bentuk serbuk. Dinas menerapkan inovasi baru sebagai langkah pembinaan dan pengembangan bagi produktifitas IKM yang ada di Maluku Utara.
Hal ini diungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku Utara, Yudhitya Wahab SH, M.Si kepada jaretnews.com Selasa (05/10) siang di ruang kerjanya.
” kita sedang berinovasi lakukan bimbingan teknis kepada para IKM binaan dengan memproduksi minuman sari pala namun berbentuk serbuk. Pengolahan sari pala ini nantinya bisa mempermudah konsumen saat konsumsi minuman tersebut. Nah, kita bentuk dua kelompok kecil untuk difasilitasi alat pengolahan serbuk pala ini. Ada dua mesin olah untuk memproduksi serbuk pala, sementara ini kita tinggal menunggu data dari kelompok IKM baru nanti kita distribusikan alat tersebut “, akunya.
Untuk bantuan alat sendiri kata Yudhi, ini merupakan program dinas kepada IKM binaan yang memiliki minat khususnya IKM yang sudah pernah memproduksi minuman sari buah pala. Sejauh ini sudah ada 6 kelompok IKM yang masuk binaan Disperindag yang semuanya berdomisili di Kota Ternate.
Terkait pengadaan mesin olah sari pala tersebut, kata Yudhi untuk alat dirakit di Balai Besar Industri Bogor sebanyak 2 unit dengan jumlah anggaran 200 juta. Sebelumnya praktek produksi minuman serbuk pala ini sudah pernah dilakukan di Kabupaten Halmahera Tengah secara manual, namun pelaku IKM merasa kewalahan dalam operasional produksi.
Untuk proses pembuatan serbuk pala sendiri, kata Yudhi hanya butuh sehari. Saat ini yang masih menjadi kendala dan memakan waktu adalah buah pala sebelum masuk kedalam mesin olahan terlebih dulu dikupas, sementara sejauh ini alat pengupas khusus buah pala belum ada.
Melihat minat IKM yang begitu tinggi dan semangat, Dinas Perindag Maluku Utara terus dorong peningkatan produktifitas kelompok sehingga hasil dari olahan buah pala dalam bentuk serbuk ini bisa terus eksis, memiliki brand tersendiri dan bisa bersaing dengan IKM di Kota lainnya. Yudhi juga berkeinginan agar nantinya di Maluku Utara sudah ada minuman nutrisari buah pala seperti yang sudah dikenal dengan varian buah lainnya. (Yun)
Penulis : Yunda
Editor : Risman Lamitira