TIDORE, JN – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono secara resmi membuka Pelaksanaan Festival Kampung Nelayan Tomalou (FKNT) di Kota Tidore Kepulauan, Senin (07/03/2021).
Kegiatan yang digagas generasi ngofa se dano dengan tajuk ” Menjaring Kekuatan di atas Dampan ” itu selain dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan, juga dihadiri sejumlah Dirjen di Kementrian Kelautan dan Perikanan, Gubernur Maluku Utara KH.Abdul Gani Kasuba, Lc, Wakil Gubernur Maluku Utara Ir. Al Yasin Ali, Walikota Tidore Kepulauan, Sultan Tidore, Forkopimda Maluku Utara, anggota DPD, DPR RI dan ribuan warga tidore serta masyarakat yang datang dari sejumlah daerah di Maluku Utara.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono dalam sambutannya mengatakan, menjadi sebuah kebanggaan bagi dirinya dapat hadir pada kegiatan FKNT yang melibatkan jajaran pemerintah pusat dan daerah.
“Kegitan ini akan mendorong inovasi, produktifitas dan kreatifitas kepada masyarakat nelayan dalam menghadapi tatanan ekonomi global sekaligus menggalang kampanye gerakan cinta alam untuk melestarikan sumber daya perikanan dan kelautan,”tuturnya.
Sebagai negara maritim lanjut menteri, Indonesia sudah selayaknya menjadikan laut sebagai halaman depan dan bukan lagi halaman belakang.
Pihaknya berharap, pemerintah daerah di Maluku Utara harus terus berupaya melakukan gerakan sosialisasi. “Kita harus menjaga laut agar laut selalu biru,”imbuhnya.
Sementara itu Gubernur Maluku Utara, KH Abdul Gani Kasuba, Lc dalam sambutannya menegaskan, agar laut Maluku Utara perlu diawasi dan dijaga kelestariannya. Termasuk pembuatan rompong juga perlu dikurangi.
“Laut kita ini sudah tercemar oleh limbah tambang, memang ini adalah keperluan, begitu juga dengan rompong yang ada di setiap desa-desa. ini bisa-bisa ikan kita habis. Bukan kita melarang, tetapi kita harus menjaga agar ikan-ikan bisa lestari. Silahkan saja buat rompong, asalkan jangan terlalu berlebihan,”tandasnya.
Sebelumnya Walikota Tidore menyampikan sambutan selamat datang kepada menteri KP dan rombongan di kota Tidore yang juga sebagai kota peraih Adipura 9 kali. “Kota bersih dari zaman kesultanan dan dipertahankan hingga saat ini. Ini berkat atas dukungan warga masyarakat, semoga saat berada di kota tidore pak menteri bisa nyaman,”ujarnya.
“Pak menteri perlu ketahui bahwa masyarkat tidore ini sebagian besar adalah nelayan di negeri kepulauan sehingga perumahan sederhana itu sangat penting bagi kebutuhan mereka,”tutupnya.(red)