HALSEL, JN – Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) Klasis Pulau – Pulau Obi memberi kepercayaan kepada Jemaat Desa Laiwui dan Kampung Baru untuk menjadi tempat pelaksanaan kegiatan Penjemaatan Desain Strategi Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS tahun 2024 yang berlangsung Rabu (21/08/2024).
Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari Majelis Pekerja Klasis Pulau – Pulau Obi, para Pendeta se-Klasis Pulau–Pulau Obi dan utusan pemuda Gereja dari masing–masing jemaat.
Dalam acara ini tiga narasumber diundang untuk menyajikan materi yaitu dr. Mandasari Barmawi dari RSU Obi, Nurma Ningsi dan Sulastri dari LSM Rorano Ternate dan Pdt. Elyus Kunda, M.Th (Pendeta Jemaat Sum).
Dimana Mandasari Barmawi menyampaikan materi tentang Penyebaran HIV/AIDS dan upaya pencegahannya.
Sementara Ningsi, menyampaikan materi tentang Perilaku Sosio – Kultural terhadap ODHA / SADHA, dan Elyus Kunda memaparkan dua materi antara lain Pandangan Teologis tentang Tubuh dalam Budaya Pornografi dan Peran Gereja dalam rangka Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Pulau Obi.
Dalam arahannya, Ketua Klasis GPM Pulau – Pulau Obi, Pdt. Esrom Lakoruhut, S.Si , menyatakan bahwa Penjemaatan Desain Strategi Pencegahan dan Penggulangan HIV/AIDS sesuai dengan Rencana Strategi ( Renstra ) Pengembangan Pelayanan Klasis Pulau – Pulau Obi periode 2021 – 2025, yang kemudian disepakati pelaksanaannya pada Persidangan ke – 31 Klasis Pulau – Pulau Obi tahun 2024 pada bidang Pemberitaan Injil dan Pelayanan Kasih.
Menurut Lakoruhut, Penjemaatan Desain Strategi Pencegahan dan Penggulangan HIV/ AIDS sabagai bagian dari panggilan pelayanan gereja dibidang Kesehatan dan Sosial, sangat penting dilakukan, mengingat Pulau Obi saat ini merupakan salah satu daerah yang sangat terbuka terhadap mobilitas masyarakat yang berdatangan dari berbagai wilayah di Indonesia maupun dari negara lain, untuk bekerja dan membangun usaha di wilayah – wilayah pertambangan.
Karena itu Lakoruhut berharap agar peserta Penjemaatan Desain Strategi Pencegahan dan Penggulangan HIV/AIDS dapat mengikuti kegiatan tersebut sambil berusaha mendalami materi – materi yang disajikan oleh para narasumber dan menindaklanjutinya di jemaat, agar lebih banyak warga jemaat memahami tentang HIV/AIDS serta bersama semua stackholdiers melakukan edukasi serta pencegahan dan penanggulangan terhadap ketersebaran HIV/ AIDS di pulau Obi.
Lanjut dia bukan itu saja, bila terdapat saudara dengan HIV/AIDS ( SADHA ) atau Orang dengan HIV/AIDS ( ODHA ) maka warga jemaat tidak boleh menjauhinya melainkan harus dirangkul, dikasihi dan dilayani sebagai sesama manusia atau sesama saudara.”tandas Lakoruhut.
Pada kesempatan yang sama, Pdt Lakoruhut menyampaikan terima kasih dan memberi apresiasi kepada Majelis Jemaat Laiwui dan Kampung Baru serta panitia pelaksana kegiatan bahkan seluruh warga jemaat dan masyarakat Desa Baru yang telah menyatakan komitmennya untuk menyukseskan Penjemaatan Desain Strategi Pencegahan dan Penggulangan HIV/AIDS dan juga kegiatan Rapat Konsultasi Klasis yang telah berlangsung pada tanggal 19 – 21 Agustus 2024.”ucap Ketua Klasis GPM Pulau – Pulau Obi itu.
Diketahui dalam kegiatan ini diikuti sebanyak 30 peserta dipusatkan di gedung Gereja Bethel, Desa Baru – Kecamatan Obi. (*)
Editor : Risman Lamitira