LABUHA, JN – Pemerintah Kabupaten Halmehera Selatan (Halsel) mengakui penerimaan daerah khususnya pada sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) sejak beberapa tahun belakangan mengalami penurunan. Bahkan kontribusi PAD terhadap total Pendapatan Daerah tercatat hanya pada kisaran 3-5 persen.
Wakil Bupati Halsel, Iswan Hasjim saat menyampaikan tanggapan Bupati atas pendangan umum fraksi fraksi terhadap LKPJ APBD tahun 2019 dalam rapat Paripurna yang berlangsung di ruang Paripurna DPRD Halsel, Senin (13/7), membenarkan adanya penurunan PAD tersebut.
Orang nomor dua di Halsel itu mengatakan, memang PAD beberapa tahun terakhir sangat rendah yakni pada kisaran 3 – 5 persen dari total pendapatan.
“Ketergantungan PAD kita pada Sektor pertambangan dan kehutanan beberapa waktu lalu menjadi salah satu sebab rendahnya kontribusi PAD terhadap total pendapatan, oleh karena itu strategi pengelolaan PAD pada masa yang akan datang harus diperbaiki,” katanya.
Iswan lantas menjelaskan, saat ini beberapa langkah telah dilakukan diantaranya, telah dibentuknya tim optimalisasi PAD yang akan bertugas mengidentifikasi potensi potensi PAD yang belum dikelola serta memaksimalkan pengelolaan PAD yang sudah ada. Pemda juga secara bertahap melakukan pembinaan terhadap SDM yang mengelola PAD dalam bentuk diklat maupun bimtek.
Selain itu, hasil kajian tim optimalisasi PAD kata Iswan, telah merekomendasikan beberapa langkah yang perlu ditindaklanjuti. Diantaranya, perlu ada perbaikan regulasi yang ada dan pembentukan regulasi baru untuk mengoptimalkan potensi yang ada.
Pemanfaatan teknologi informasi terutama dalam penatausahan pungutan pajak dan retribusi daerah. Perbaikan infrastruktur pelayanan publik terutama pada sektor perdagangan, pelabuhan, terminal dan parkiran serta sektor sektor lain sebagai sumber PAD.
Kemudian, memaksimalkan pemanfaatan asset milik pemda, mempercepat perwujudan program hilirisasi produk unggulan daerah atau industri skala menengah. “Karena dengan berkembangnya industri berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat serta penerimaan daerah terutama industri pengolahan hasil perikanan, industri pengolahan hasil perkebunan dan industri pengolahan hasil kehutanan,”pungkasnya. (Red)