HALSEL, JN.com – Sulaiman Basrah, bocah 12 tahun itu kini hanya bisa terbaring tak berdaya di tempat tidur akibat penyakit yang dideritanya. Anak yatim yang di adopsi pasangan suami istri, Ifkar Basrah dan Nursina H Salim Somadayo, warga Desa Wayamiga Kecamatan Bacan Timur itu menderita kelumpuhan (lumpuh layu) sejak usia tujuh tahun atau sekitar 5 tahun silam.
Ibunda Sulaiman, Nursina H Salim Somadayo didampingi salah satu kerabatnya Fahri Nahar kepada jaretnews.com Sabtu (6/2/2012) menceritakan, awalnya Sulaiman mengalami deman (panas tinggi) sekitar tiga hari.
Hari berikutnya, keadaan Sulaiman sudah membaik dan sudah bisa bermain. Saat bermain, Sulaiman tiba-tiba terjatuh dan tidak bisa berdiri lagi. “Dia barmain tiba-tiba dia jatong dimuka pintu. Dari situ langsung dia so tara bisa badiri deng bajalan sampe sekarang,”tutur Nursina.
Sulaiman sempat dibawah ke RSUD Labuha untuk menjalani pengobatan. Hasil pemeriksaan medis, Sulaiman mengalami penyempitan saraf bagian tulang belakangan. Dia sempat menjalani pengobatan dan terapi di di Rumah Sakit tersebut, namun kondisinya tak kunjung membaik.
Agar sembuh, Sulaiman kalah itu harus menjalani pengobatan lebih lanjut, namun karena keterbatasan ekonomi kedua orang tuannya tak bisa membawah bocah yang sempat sekolah hingga kelas 3 SD itu untuk menjalani pengobatan lebih lanjut. “Tong juga pe keadaan bagini bagaimana mau bawah dia bisa berobat lebih lanjut,”tutur Nursina
Sulaiman kini terpaksa hanya bisa menjalani pengobatan secara tradisional dan seadanya, meskipun pengobatan dengan cara itu tidak memberi dampak perubahan terhadap kesembuhan Sulaiman.
Ditanya apakah selama ini sudah ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan (Halsel) untuk pengobatan Sulaiman? Nursina mengaku belum ada sama sekali.
Beberapa waktu lalu kata dia, ada dari Dinas Sosial datang mengambil data. Namun hingga saat ini tidak diketahui kelanjutannya. “Sekitar bulan Desember 2020 lalu dorang dari Dinas Sosial datang ambe data. Tapi sampe sekarang tarada kabar lagi,”ujarnya.
Kini bocah yang pintar ngaji dan sudah hafal beberapa juz Al-Qur’an itu hanya terbaring tak berdaya di tempat tidur. Kedua orang tua angkatnya pun hanya bisa pasrah menunggu keajaiban akan kesembuhan Sulaiman sembari berikhtiar dengan pengobatan tradisional dan seadanya. “ya kita mau bawah dia berobat cuman bagaimana lagi, tarada biaya dan torang juga hidup susah bagini,”tutupnya dengan mata berkaca-kaca. (*)
Penulis : Tim
Editor : Irwan Marsaoly