JAKARTA, JN – Wacana yang dibangun ke publik terkait rencana menunda pelaksanaan pemilu 2024 maupun wacana perpanjangan masa jabatan presiden menimbulkan tanggapan para Pengamat Politik.
Pengamat Politik Ujang Komarudin berkeyakinan bahwa tujuan akhir Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan adalah pastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bias berkuasa tiga periode, penundaan pemilu 2024 adalah salah satu bagian dari skenario dimaksud.
“Jokowi 3 periode ini menjadi skenario akhir dan akan dieksekusi. Nanti pintu masuknya via PPHN (Pokok-Pokok Haluan Negara) dan MPR akan cari alasan agar bisa amandemen konstitusi,” ujar mantan Staff Khusus Ketua DPR ini, seperti dikutip pada laman JPNN.com, Minggu (13/3).
Menurut Dosen Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini, kalau wacana penundaan pemilu gagal, maka upaya selanjutnya adalah amendemen konstitusi untuk mengizinkan presiden bias berkuasa tiga periode.
Setelah itu berhasil, Jokowi akan mencalonkan diri sebagai presiden untuk periode ketiga.
“Masyarakat, sih, menolak tetapi akan dibuat seolah-olah masyarakat menerima,” Kata pria kelahiran 09 Agustus 1981 ini.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menilai, upaya yang sistematis ini bertujuan untuk meyakinkan dan mengkonsolidasikan agar masyarakat yakin dan percaya dengan wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
“Itu sudah skenario. Jadi, akan dilakukan apa pun caranya,” ujar Ujang.
Sebelumnnya, Luhut Binsar Pandjaitan akui punya data yang menunjukkan rakyat Indonesia tidak tertarik dengan pemilihan umum.
Sebab, lanjut Luhut, rakyat tidak ingin pelaksanaan pemilu memunculkan kegaduhan seperti pemilu 2019 yang lalu.
“Kalau di menengah bawah itu pokoknya pengin tenang, bicaranya ekonomi, tidak mau lagi seperti kemarin,” kata Luhut.
Rakyat Indonesia, Tambahnya, Saat ini sedang merasa kesulitan akibat pandemi Covid-19 sehingga menolak jika anggaran Rp 110 triliun dihamburkan demi penyelenggaraan Pemilu 2024. (*/JPNN)