TERNATE, JN – Kampanye akbar Capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, Jumat (26/1/2024) dihadiri ribuan simpatisan dari berbagai daerah selain yang ada di kota Ternate.
Anies pada kesempatan itu menyatakan akan menghidupkan lagi program Indonesia Mengajar yang sebelumnya telah digagas 13 tahun silam.
Mantan Menteri Pendidikan Nasional itu mengaku sangat terkesan dengan kisah inspiratif para alumni dan siswa Indonesia Mengajar asal Maluku Utara.
Capres yang diusung partai Koalisi perubahan itu mengatakan, dirinya hadir bukan baru setelah dicalonkan sebagai Calon presiden, namun kedatangannya ke Maluku Utara semenjak tahun 2012 lalu.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan menyinggung nama mantan Bupati Halmahera Selatan Dr. Muhammad kasuba, MA sebagai bupati penggagas pendidikan gratis yang pertama di Maluku Utara.
“Saya ingin sampaikan saya datang ke sini, berbicara soal ketimpangan, berbicara soal keadilan, bukan karena saya menjadi calon presiden, bukan, Saya tiba disini pada tahun 2012-2013, kami mengirim guru-guru ke pulau- pulau yang terpencil namanya Indonesia mengajar dan waktu itu bupatinya adalah Bapak Muhammad Kasuba yang ada di sini” ungkap Anies baswedan.
Anies mengisahkan, ketika dirinya ke Pulau Bacan dan menyaksikan dari dekat banyak anak-anak yang memiliki kemampuan tinggi, cerdas namun belum diberi kesempatan.
“Saya ingat ketika saya berlayar kepulauan bacan di sana saya menyaksikan dari dekat begitu banyak anak-anak yang berkemampuan tinggi, Guru guru kita menceritakan, Pak, Anak-anak makannya ikan, mereka sehat, otaknya cerdas, mereka punya kemampuan hanya saja meraka belum diberi kesempatan” ujarnya.

Capres dengan akronim AMIN itu berjanji akan memberikan pendidikan yang memadai bagi anak-anak Maluku Utara jika dirinya terpilih menjadi Presiden.
Anies Baswedan juga menyinggung tingginya angka kemiskinan di Maluku Utara seperti di beberapa daerah lain di Indonesia padahal memiliki potensi alam yang kaya.
Hal itu diungkapnya saat diwawancarai sejumlah awak media, mengenai peningkatan perekonomian di Maluku Utara karena tambang, namun seiring dengan itu angka kemiskinan pun masih sangat tinggi.
“Justru itu salah satu hal yang mengapa kita bicara perubahan, karena kita menyaksikan dibanyak tempat angka pertumbuhan ekonomi tinggi tapi lapangan pekerjaan rendah, pengangguran tinggi, angka kemiskinan juga tinggi,” ujar Anies saat saat sedang ngopi di Kedai Kopi Jarod Ternate, Jumat (26/1/2024).
Masalah kemiskinan yang terjadi ini, lanjutnya, menandakan bahwa hasil dari kegiatan perekonomian itu tidak terasa di daerah tempat sumber kegiatan perekonomian itu.(*)
Editor : Risman Lamitira













 
                                 
			








