HALSEL, JN – Bahasa leluhur Bacan bukan sekedar alat komunikasi, melainkan jati diri yang harus dijaga dan rawat agar tetap eksis di tengah arus zaman.
Hal ini mengingat bahasa Bacan lahir dari ijtihad leluhur yang penuh kebijaksanaan. Untuk itu pelestariannya perlu ada dasar hukum dan kebijakan yang jelas, agar bisa diintegrasikan dalam perencanaan pendidikan dan budaya di Halmahera Selatan.
“Inilah tugas kita bersama, menjaga dan melestarikan bahasa Bacan salah satu warisan leluhur, karena dengan kolaborasi Pemerintah, Akademisi, dan Masyarakat semua bisa tercapai,”ujar Wakil Bupati Halmahera Selatan, Helmi Umar Muchsin (Humanis) saat menutup Gebyar Berbahasa Bacan yang digagas Hugos Entertainment bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Halmahera Selatan pada Jum’at (19/09/225).
Mantan wakil rakyat Provinsi Maluku Utara ini mengatakan pentingnya menjaga warisan bahasa Bacan sebagai identitas budaya.
Pasalnya menurutnya, bahasa leluhur Bacan bukan sekedar alat komunikasi, melainkan jati diri yang mesti dijaga.
“Perlu keseimbangan. Event seperti ini dan kurikulum muatan lokal di seluruh sekolah menjadi jalan menjaga keberlangsungan bahasa Bacan kedepan,” ungkap Helmi.
Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini menambahkan ada indikator sederhana untuk mengukur keberlanjutan bahasa Bacan.
Apakah saat ini masih dominan digunakan dalam pergaulan sehari-hari, termasuk dalam komunikasi melalui gawai, atau justru mulai kalah oleh bahasa lain.
Jika masyarakat masih menjadikannya kebanggaan, maka bahasa Bacan akan terus hidup dan berkembang sama seperti bahasa daerah yang lain.
Namun jika tidak maka bahasa Bacan akan kalah atau bisa redup karena itu perlu pendokumentasian yang baik, terutama dalam era digital.
Pria asal Bajo Bacan ini juga menyinggung sisi sejarah dan budaya Kesultanan Bacan yang dinilainnya masih minim referensi baginya.
Ia berharap semua pihak agar memberi perhatian, karena akulturasi budaya dan pengaruh zaman sering membuat generasi muda merasa rendah diri menggunakan bahasa Bacan. Padahal, bahasa ini adalah simbol kebanggaan sub-etnik yang mesti dijunjung tinggi.
Di akhir sambutannya Humanis sapaan akrab Wakil Bupati Halmahera Selatan ini menyampaikan apresiasi kepada para pemenang lomba dan para panitia serta Balai Bahasa Maluku Utara, serta seluruh masyarakat Bacan. (*)
Editor: Risman Lamitira