HALSEL, JN.com – Membangun infastruktur jalan merupakan pioritas Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan. Karena itu di tahun 2021 Pemkab Halsel melalui Dinas teknis Pekarjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) menyediakan anggaran sebesar Rp 75,4 Miliar, guna membangun jalan di sejumlah titik.
Anggaran tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2021.
Untuk anggaran DAK dibagi dua meliputi DAK bidang jalan reguler sebesar Rp 27 Miliar lebih dan DAK bidang jalan transportasi sebesar Rp 6,2 Miliar.
Kemudian sumber anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 42,2 Miliar. Demikian dikatakan Kepala Bidang(Kabid) Bina Marga PUPR Halsel, Walid Syukur, kepada Jaret News.com, Rabu (24/02/2021).
Walid menjelaskan jalan yang dibangun pada tahun ini difokuskan pada peningkatan status jalan dari Sirtu ke jalan Hotmix serta pemeliharaan jalan rusak parah dalam wilayah ibu kota Labuha.
Berikut akses jalan yang akan dibangun meliputi, ruas jalan Belang-Belang ke Yaba sepanjang 4 kilo meter (Km) dengan nilai anggaran sebesar Rp 16 Miliar bersuber dari DAK reguler.
Kemudian ruas jalan Sayoang – Bori segmen satu sepanjang 2,5 kilo meter (Km) nilai anggaran Rp 10 Miliar bersumber dari DAK reguler. Lalu ruas jalan Sayoang – Bori segmen dua, sepanjang 8 kilo meter (Km) dengan rincian anggaran Rp 29 Miliar bersumber dari DAU.
Ruas jalan Kota Labuha sepanjang 3 kilo meter (Km) nilai anggaran sebesar Rp 9,7 Miliar sumber anggaran DAU.
Selanjutnya ruas jalan Yomen – Loboba Hijrah Gane sepanjang 3 kilo meter (Km) senilai Rp 2 Miliar sumber DAU. Ada ruas jalan penghubung Desa Sumae Bacan sepanjang 2 kilo meter (Km) senilai Rp 3,2 Miliar bersumber dari DAK transportasi.
Kemudian ada ruas jalan penghubung Desa Madapolo – Gunung Koloa sepanjang 5 kilo meter (Km) nilai Rp 2,6 Miliar bersumber dari DAK transportasi. Lalu ada ruas jalan di Kecamatan Makian Kayoa (Makayoa) Desa Waikian sepanjang 3 kilo meter (Km) senilai Rp 1,5 Miliar, bersumber dari DAU.
Dengan penempatan pembangunan infastruktur jalan di sejumlah titik diatas memastikan kalau seluruh Zona atau wilayah terakomudir pada tahun ini.
Sedangkan untuk pembangunan infastruktur jembatan, Walid mengaku tahun ini ditiadakan sebab Pemkab Halsel memilih fokus membangun Jalan. “Tahun ini kita fokus bangun jalan, untuk jembatan belum karena rata rata sungai yang dilalui jalan berstatus pasif, dimana nanti musim hujan baru ada air sehingga masih bisa di lalui kendaraan.”terang Ketua Waigitang itu. (Ris)
Penulis : Tim
Editor : Risman Lamitira