SOFIFI, JN – Pelaksanaan Sail Tidore yang direncanakan digelar pada September 2022 mendatang hingga kini belum mendapatkan jawaban soal tindaklanjut dari usulan yang disampaikan oleh Pemerintah Maluku Utara beberapa waktu lalu.
Usulan pemprov Malut itu disampaikan dan diterima wakil Menteri (Wamen) Perdagangan RI, namun dibahas ketingkat Menteri, sebelumnya pada Senin kemarin Walikota Tidore Kepulauan Capt. Ali Ibrahim telah melayangkan surat permintaan audience bersama wakil Menteri Perdagangan.
Hal ini diungkap Sekda Kota Tidore Kepulauan, Ismali Dukomalamo saat ditemui awak media di ruang kerjanya Selasa, (26/04) siang.
“Kemarin walikota sudah menyurati ke Kemendag dalam hal ini wakil menteri untuk minta kepastian audience bersama dengan wakil walikota juga”, ujarnya.
Untuk sementara ini kepastiannya belum ada informasi yang diterima, namun kata Ismail informasi dari pejabat kementerian bahwa setelah lebaran jadwal audience akan ditentukan.
“Kita dapat informasi dari salah satu pejabat di kemendag bahwa setelah lebaran baru akan ditentukan kapan audience, dan soal kesiapan Sail Tidore ini pembahasannya nanti diserahkan ke wakil menteri”, tuturnya.
Untuk sementara hasil tindak lanjut dari panitia pusat belum ada, meski begitu kita telah menindaklanjuti masukan-masukan yang ada pada saat melaksanakan rapat bersama panitia Pusat yang dibawa oleh panitia provinsi kemarin, yakni Sekda Malut dan Asisten III, lanjut Ismail.
Ismail juga mengatakan, ia berharap dengan audience ini, kita dapat mempercepat rapat tingkat menteri, termasuk dengan persiapan agenda launching logo Sail Tidore.
“Ini saja kita sudah terlambat, sementara itu untuk homestay sudah disediakan sekitar 700 namun yang layak itu sekitar 300 yang diharapkan bisa terpakai. Banyak yang belum layak itu nanti akan ditindaklanjuti, tetapi yang jelas semua kita sudah usulkan tinggal pempus yang tindaklanjuti,” jelasnya.
Meski begitu yang belum layak akan ditindaklanjuti seperti apa, tetapi yang jelasnya semua itu kita sudah usulkan pemerintah pusat dan tinggal ditindaklanjuti karena inikan hajatan nasional hanya saja lokasinya di Tikep”, terang Ismail.
Sekda Kota Tidore Kepulauan juga berharap, dengan adanya Sail Tidore ini, manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat pasca sail.
“Harus ada manfaat sebelum dan sesudah Sail Tidore. Jadi kalau tidak ada manfaat, untuk apa kita harus melaksanakan kegiatan Sail Tidore yang berskala nasional ini, harus ada perubahan, karena tujuan dari kegiatan ini adalah untuk perubahan terutama dari sisi infrastruktur”, tutupnya. (yUn)