HALSEL, JN – Bupati Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, H. Usman Sidik, menjelaskan alasan dirinya belum mau menempatkan pedagang di pasar Saruma Tuwokona Bacan Selatan, karena masih bermasalah.
Pasar yang dibangun pada tahun 2019 oleh rekanan PT Citra Prasasti Konsorindo dengan menghabiskan biaya sebesar Rp 58.899.800.000 Miliar, bersumber dari pinjaman kedua Daerah melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) non Perbankan pada tahun 2018 senilai Rp 150 Miliar, ternyata oleh Bupati Usman Sidik menilai pembanguananya tidak tuntas dan menyisahkan sejumlah masalah pada beberapa item.
Sebut saja sistem pembuangan, drainase kemudian air untuk pasar ikan, ini tidak bisa di manfaatkan pedagang karena dikerjakan tidak sesuai.
“Saya sudah panggil rekanan selaku pelaksana dilapangan untuk menyelesaikan, jika itu sudah tuntas baru pasar dapat di manfaatkan,”ujar Bupati saat di konfirmasi wartawan Senin (20/12/2021).
Akan tetapi kata Bupati sampai saat ini pihak rekanan atau kontraktor tidak mengindahkan, mereka terlihat cuek dengan perintah padahal sudah berulang kali.
Jika perbaikan ini dipaksakan oleh Pemkab Halsel mengunakan anggaran APBD maka akan terjadi temuan, karena proyek tersebut mengunakan anggaran pinjaman SMI bukan APBD.
Yang anehnya lagi Usman bilang perbaikan plafon pasar dan tehel oleh Pemerintahan sebelumnya waktu itu mengunakan anggaran Refocusing padahal proyek tersebut masih dalam tahap pemeliharaan yang barang tentu menjadi tanggungjawab pihak ketiga (Kontraktor) bukan Pemkab Halsel.
“Jujur saja bukan kita tidak mau manfaatkan itu pasar, saya tahu ini pasti teriakan mantan Bupati Bahrain Kasuba (BK), janganlah ngejar – ngejar kita, kalau ngejar terus saya juga bisa buka bukaan nanti, kok kesalahan dia juga banyak, kalau saya mau buka ini akan hancur, jadi jangan bikin kesabaran saya habis,”tutup Bupati Usman dengan nada kesal. (*)
Penulis : Tim
Editor : Risman Lamitira