HALSEL, JN – Suku Bajo di Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, merupakan salah satu suku terbesar ke 4 yang mendiami daerah tersebut.
Selain memiliki populasi penduduk cukup banyak, Suku yang hidup di wilayah kepulauan itu juga ikut memiliki andil besar terhadap kemajuan pembangunan di Halsel.
Hanya saja selama ini banyak kepentingan masyarakat suku Bajo diabaikan, salah satunya rumah adat suku Bajo di kawasan wisata taman budaya hutan karet sama sekali tidak di bangun.
Kondisi ini berbeda dengan suku – suku yang lain semuanya di bangun di sana. Menyikapi hal tersebut masyarakat suku Bajo melalui sesepuhnya meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halsel, dalam hal ini Bupati H. Usman Sidik dan Wabup Hasan Ali Bassam Kasuba agar membangun rumah adat suku Bajo di kawasan wisata taman budaya hutan karet komplek sekretariat kantor bupati.
“Atas nama seluruh masyarakat Bajo di Halsel meminta kepada Bupati dan Wabup untuk membangun rumah adat suku Bajo,”ungkap Sesepuh Suku Bajo Halsel, Asnawi Lagalante dihadapan Bupati H. Usman Sidik dan Wabup Hasan Ali Bassam Kasuba saat pembukaan Musyawarah Besar ke I, Suku Bajo bertempat di hotel Buana Lipu Senin (20/12/2021).
Asnawi yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Halsel itu bilang bahwa sebelumnya aspirasi ini disampaikan masyarakat melalui diskusi kecil, yang mana dalam diskusi itu masyarakat suku Bajo pesimis jika Pemkab Halsel dibawah kepemimpinan Usman – Bassam mau membangun rumah adat suku Bajo.
“Saat diskusi teman – teman bilang bahwa dahulu saja tidak di bangun, apalagi sekarang, tapi saya sampaikan bahwa itu dulu sebab suku Bajo tidak punya Kepala Dinas, tapi sekarang suku Bajo punya Bupati dan Wabup, masa bangun rumah adat saja tidak bisa,”ujar Asnawi dengan nada canda.
Lanjut mantan politisi PKS itu bilang bahwa masyarakat berharap Pemkab Halsel membangun rumah adat suku Bajo, sama seperti suku – suku lain di Halsel. Sedangkan terkait dengan fasilitas itu menjadi bertanggungjawab warga suku Bajo untuk melengkapinya.
“Pokoknya Pemkab bangun saja nanti fasilitas didalamnya biar kami masyarakat Bajo yang lengkapi, masa suku lain ada rumah adat, Bajo tidak,”tutup Asnawi seraya berharap. (*)
Penulis : Tim
Editor : Risman Lamitira