HALSEL, JN – Keluarga Besar Waigitang yang terhimpun dalam Ikatan Keluarga Besar (IKB) Waigitang Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, resmi mengundurkan diri dari Kepengurusan Makian Kayoa (Makayoa) yang sebelumnya ikut bernaung menjadi bagian dari keluarga besar IKB Makayoa yang di pimpin Bupati H. Usman Sidik selaku Ketua Umum.
Pengunduran diri keluarga besar Waigitang tidak lagi mau bergabung dengan IKB Makayoa diputuskan sejak Kamis (16/06/2022) melalui surat resmi ditandatangani Ketua Umum Waigitang, Walid Syukur.
Keluarnya keluarga besar Waigitang dari Makayoa, secara masal ini sebagai bentuk dukungan masyarakat Waigitang terhadap Ketua Umum Walid Syukur yang mengundurkan diri sebagai Ketua harian IKB Makayoa yang dipimpin Bupati H. Usman Sidik periode 2021 – 2025. Demikian dikatakan Sesepuh Waigitang Arsyad Sadik Sangaji kepada wartawan di Labuha Kamis (16/06/2022).
Arsad Sangaji mengaku pengunduran diri Ketua IKB Waigitang Walid Syukur dari Ketua harian IKB Makayoa Halsel tentunya sudah dipertimbangkan kemudian diambil satu keputusan yang mutlak tanpa ada paksaan dari pihak lain.
“Sebelum mengambil keputusan mundur dari IKB Makayoa, tentunya Ketua kami Walid Syukur sudah memikirkan dan mempertimbangkan secara matang kemudian mengambil keputusan mundur.”ungkap Mantan Anggota DPRD Halsel dua periode itu.
Dia bilang alasan lain paling mendasar, bahwa saat ini Walid Syukur selaku Ketua Umum Waigitang sedang menghadapi proses hukum kasus sewa alat berat Dinas PUPR Halsel
“Atas dasar pertimbangan itulah Ketua kami Walid Syukur mengundurkan diri dari Ketua harian IKB Makayoa agar lebih fokus menghadapi proses hukum yang sementara berlangsung.”tandas Kolano Waigitang biasa disapa.
Lanjut Arsyad bahwa dengan mundurnya Ketua Walid Syukur dari Struktur Makayoa, maka diikuti secara serentak oleh seluruh pengurus dan keluarga besar Waigitang, jika dalam perjalanan Kepengurusan IKB Makayoa periode 2021-2025 ini kemudian ada orang yang mengatasnamakan diri dari IKB Waigitang yang masih terlibat dalam kepengurusan IKB Makayoa maka itu hanya oknum-oknum tertentu yang sesungguhnya memanfaatkan nama IKB Waigitang untuk mencari kepentingan sesaat di dalam kepengurusan IKB Makayoa.
“Atas nama Keluarga besar Waigitang kami menyatakan sikap keluar dari paguyuban Makayoa yang dipimpin Bupati H.Usman Sidik, jika ada orang Waigitang yang masih bertahan maka saya tegaskan itu hanyalah oknum yang mencari nama untuk kepentingan pribadi.”tegas Chaken biasa disapa. (*)
Editor : Risman Lamitira