TERNATE, JN – Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Maluku Utara pada Jumat, (29/11) siang melakukan aksi demo terkait dugaan pelanggaran Penyelenggara Pemilu yang dilakukan KPUD dan Bawaslu Malut.
Aksi dimulai dari depan Kantor Bawaslu Malut di Kelurahan Jati Perumnas menuju KPUD di Kelurahan Kota Baru Ternate Tengah.
Orasi dan aksi demo ini dilakukan oleh gabungan simpatisan dan relawan dari tiga Paslon Gubernur Malut yakni Paslon Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan, Aliong Mus-Sahril Thahir dan Muhammad Kasuba-Basri Salama.
Dalam tuntutan yang disampaikan salah satu orator, ada enam poin yang menjadi dasar aksi demo hari ini, yakni :
1. Meminta Bawaslu usut pilkada curang ditingkat TPS
2. Mendesak Bawaslu mendiskualifikasi paslon yang terlibat Money Politic.
3. Meminta KPU menindaklanjuti semua keberatan saksi dan kejadian khusus pada semua pleno berjenjang.
4. Mendesak Gakumdu dan pihak terkait menindak tegas sesuai norma hukum yang berlaku.
5. Mendesak KPU berhentikan riak riak yang membuat masyarakat gaduh atas hitungan cepat dan jenis lainnya diluar lembaga resmi KPU.
6. Apabila tuntutan dan aspirasi ini tidak dijalankan maka kami akan terus berjuang sampai menang.
Aksi demo sempat terjadi adu fisik antara sejumlah pendemo dengan aparat kepolisian. Aksi bakar ban juga dilakukan para demonstrasi dilokasi yang akibatkan asap hitam tebal selimuti lokasi sekitar.
Sementara aksi lainnya ikut teriakkan yel yel menuntut KPU agar dapat keluar untuk bertatap muka dengan massa aksi. Mereka meminta anggota komisioner KPU agar bertemu dan mendengarkan tuntutan mereka, namun sampai berita ini diturunkan, tak satupun anggota komisioner yang ada di kantor.
Aksi akhirnya bisa dihentikan aparat kepolisian gabungan dengan TNI dikarenakan hujan. Massa pun meninggalkan lokasi dengan personel kepolisian yang terus menghadang massa keluar dari lokasi aksi. (yUn)