SOFIFI, JN – Dengan adanya Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Nasional ke-26 di Sofifi tahun ini menjadi moment special bagi para pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) di Maluku Utara. Ajang tempat promosi kuliner khas Maluku Utara bisa ditemukan diarea lokasi STQ baik yang ada di ruang terbuka hijau (RTH) depan Kantor DPRD Provinsi, Expo Disperindag dan di lokasi Pameran UMKM yang ada di bagian utara Masjid Raya Shaful Khairaat serta beberapa titik sekitar venue utama STQN.
Untuk Expo Disperindag, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku Utara menyediakan 40 unit lapak Boot Countener untuk para pelaku usaha baik dari Sofifi sendiri maupun dari Ternate. Sejak malam pembukaan hingga hari kedua pelaksanaan STQN, minat para pengunjung baik warga lokal, pendatang maupun para khafilah terus meningkat. Hal ini diungkap Yudhitya Wahab, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (PERINDAG) Maluku Utara kepada jaretnews.com di arena Expo Disperindag Senin, (18/10).
“Kami sediakan 40 boot countener untuk para IKM, namun sebagian masih dalam pekerjaan karena keterbatasan waktu, ini memang dibuat untuk para IKM kita bisa mempromosikan produk khas Maluku Utara baik itu kuliner, kerajinan batik khas Ternate, ada juga manisan dan sirup pala, sambal roa, kerajinan batu bacan, besi putih dan khas lokal lainnya “, aku Yudhi.
Yudhi mengungkapkan, dengan adanya STQ ini, banyak para pedagang yang mau ke Sofifi untuk mengais rezeki, dan kita bantu memfasilitasi ruang bagi pedagang, meskipun sebagian masih berfikir tempat tinggal selama berjualan namun terpantau sampai hari kedua ini semakin banyak pedagang yang mulai mengaktifkan lapaknya.
Yudhi juga katakan, bahkan ada lapak kewalahan melayani pembeli bahkan stok bahan baku habis tak tersisa seperti kuliner maupun kue khas Maluku Utara. Para pengunjung berburu kue khas lokal Maluku Utara yang terkenal dengan aroma rempah cengkeh, pala dan juga kenari.
Lanjutnya, Kami juga juga siapkan 30 unit tenda tambahan para pedagang pakaian, aksesoris hp, jam tangan dan pedagang aksesoris lainnya, 30 unit tenda terbagi atas 10 unit dipasang dilokasi RTH, sisanya 20 unit dipasang diarea masjid raya.
Menariknya kata Yudhi, melihat adanya potensi dan prospek bagi para IKM diarea ini, Disperindag kedepan pasca STQ nanti area ini akan menjadi pusat kuliner Kota Sofifi yang akan dirancang lebih bagus tanpa mengabaikan fungsi RTH itu sendiri agar bisa meningkatkan pendapatan pelaku usaha dan tentunya memberikan kontribusi pemasukan bagi daerah.
“Selama pelaksanaan STQ ini, pelaku usaha bisa berpromosi secara gratis disini, nantinya kedepan kita terapkan konsep milenial yang menjadi topik untuk penataan dan pengelolaan tempat ini agar menarik pengunjung untuk datang serta sarana pendukung lainnya.” tutup Yudhi.
Salah satu pelaku usaha lapak, Vanesha mengatakan saat hari pertama dibuka, pendapatan masih minim dan belum sesuai harapan karena pengunjung belum banyak yang tau, namun dihari kedua omzet kami mencapai Rp 3,7 juta, seiring dengan tambahan akses masuk ke lokasi expo ini.
“Hari pertama torang buka, nyaris belum ada pengunjung, tapi saat jalan masuk menuju ke lokasi ditambah, omzet kami langsung naik, dihari kedua omzet menjadi Rp 3,7 Juta”, aku pemilik Lapak bernama Dapoer Vand’s ini.
Fanny, Sapaannya menambahkan, dagangan yang ditawarkan adalah makanan dan minuman dengan harga murah meriah khusus pada STQ ini. ujarnya berpromosi. (Yun)