LABUHA, JN – Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) tahun 2019 hanya mencapai 96,95 persen atau minus 3 persen lebih dari target yang ditetapkan Pemda Halsel.
Capaian realisasi pendapatan ini tergambar dalam laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2019 yang disampaikan Wakil Bupati Halsel, Iswan Hasyim dalam rapat paripurna yang berlangsung di ruang paripurna DPRD Halsel, Jumat (7/7/2020).
Dalam laporan tersebut, tercatat realisasi pendapatan daerah sampai Desember 2019 sebesar Rp1, 507 triliun lebih, tepatnya (Rp1.507.208.543.335,94) atau 96,95 persen dari target Rp1,554 triliun lebih, (Rp1.554.672.818). untuk capaian penerimaan Pendapatan Asli daerah (PAD) di tahun yang sama juga tidak mencapai target yakni hanya sebesar Rp58, 523 miliar lebih (Rp58.523.669.503) atau 78,51 persen dari target Rp74, 500 miliar (Rp74.546.500.000,).
Sedangkan untuk realisasi belanja daerah Kabupaten Halsel tahun 2019 tercatat sebesar Rp1, 576 lebih triliun, tepatnya Rp1.576.370.433.241,37 atau sebesar 93,38 persen dari target belanja yang ditetapkan Rp1, 688 lebih triliun, (Rp1.688.129.555.351).
Sementara itu, Wakil Bupati Halsel menjelaskan, fokus pembangunan daerah Kabupaten Halsel diarahkan pada empat prioritas yakni peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui percepatan pembangunan infrastruktur dan sektor pariwisata, pemantapan kualitas sumber daya manusia dan pemantapan pelayanan publik melalui percepatan Reformasi birokrasi serta pemantapan perlindungan sosial. “Fokus Pembangunan diarahkan pada empat prioritas, “tandas Iswan.
Rapat Paripurna tersebut sempat diwarnai aksi protes dan walk out ketua Fraksi PKB, Safri Talib. Pihaknya mengajukan protes dan meminta rapat paripurna ditunda lantaran tidak dihadiri Bupati Halsel. Namun paripurna yang dipimpin wakil ketua II, Muslim Rakib itu tetap berjalan. Safri pun akhirnya meminta izin dan meninggalkan rapat paripurna. (*)
Penulis : Tim
Editor : Irwan Marsaoly