Morotai –JN. BUMDes sebagai lokomotif ekonomi desa, diharapkan membantu masyarakat dalam upaya pemulihan ekonomi di tengah ancaman Covid-19, saat negara merumuskan kebijakan pemulihan desa berupaya mengimplementasikan aktivitas ekonomi sebagai bagian integral dari pemulihan ekonomi Nasional.
Pulau Morotai di bibir Pacifik memancarkan etos baru menumbuhkan ekonomi dari desa melalui BUMDes, yang dikembangkan dalam strategi bisnis terintegrasi antara misi keuntungan dan misi pemerataan dan pemulihan ekonomi, telah di praktekan oleh BUMDes Muhajirin Mandiri Desa Muhajirin Kecamatan Morotai Selatan Kabupaten Pulau Morotai.
Rahmat Z Hadad Ketua BUMDes Muhajirin Mandiri kepada Jaretnew.com Selasa (07/09/2021), menjelaskan strategi bisnis yang di kembangkan BUMDes Muhajirin Mandiri, adalah membangun ekonomi kemaslahatan yang memberi efek bagi peningkatan pendapatan Masyarakat dan peningkatan Laba BUMDes, melalui praktek bisnis syari’ah.
Rahmat menambahkan, karena itu aktivitas usaha BUMDes Muhajirin yang berlokasi di Ex SD Daruba 1, yang diserahkan Pemda Morotai sebagai Gedung BUMDes Muhajirin, dirubah menjadi Kampoeng Syari’ah, dengan mempraktekan bisnis syari’ah bagi kemaslahatan ekonomi warga, imbuhnya.
“Kami melakukan dengan cara membuka Warung Kopi (WARKOP) yang menjual berbagai sajian menu khas seperti ; Kopi Air Kelapa Muda, SOP ikan air kelapa muda, serta berbagai sajian menu yang berbahan baku kelapa tersaji di BUMDes Muhajirin” ungkap Rahmat.
Sedangkan untuk menemani minuman di Muhajirin, kami membeli jajanan kue dari masyarakat dengan sistem penitipan di warkop.
“Masyarakat menjual 4 kue seharga Rp 5.000, BUMDes membeli dengan harga Rp 5.000 tapi hanya 3 kue, lalu dijual oleh BUMDes 1 gelas Kopi dan 2 buah kue seharga Rp 15.000, maka 2 kue seharga Rp.5000, dengan demikian BUMDes selain memberi keuntungan 1 kue ke masyarakat untuk kemaslahatan BUMDes juga dapat laba Rp. 2.500.” promosi Rahmat.
Pengembangan usaha BUMDes di sektor perdagangan saat ini telah dibuka Morotai Mart di Kampoeng Syariah BUMDes Muhajirin Mandiri, omzet peralatan rumah tangga yang baru di buka 4 hari telah mencapai Rp. 3.045.000, untuk penjualan hari ini telah mencapai Rp 1.640.000, penjualan yg masih rendah ini karena warga belum mengetahui kalau BUMDes Muhadjirin telah membuka Morotai Mart.
“Dengan harga barang yang jauh lebih murah se Morotai, jika warga menemukan barang jualan BUMDes ternyata lebih mahal dari toko di Morotai dengan barang dan jenis yang sama, kami akan menurunkan harganya”, tegas ketua BUMDes Muhajirin ini di sela-sela menyantap air kelapa muda Khas warkop Morotia Kampoeng Syari’ah BUMDes muhajirin ini meyakinkan.
Sementara itu, Ketua BPD Desa Muhajirin, Awal yang biasa disapa Ko Al ini bilang, sesuai hasil Musyawarah Desa Muhajirin telah disepakati BUMDes Muhajirin akan membuka Kampoeng Syariah dengan pola Bonai Syariah yang memiliki keragaman usaha seperti Warung Kopi, Morotai Mart, Penginapan, Permainan anak dan Tempat cuci mobil
“Dari kesepakatan hasil musyawarah ini, secara bertahap akan kami akan beberapa usaha, karena itu kami selaku pengawas BUMDes akan terus mengawal pengembangan BUMDes Muhajirin di tahun 2021 dengan target laba Rp 20 juta sesuai hasil musyawarah desa”. tegas Ko Al menutup pembicaraan (NR)