TIKEP, JN – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota TIdore Kepulauan Bekerjasama dengan DWP Kanwil Kemenag Maluku Utara menggelar Pelatihan Cara mudah membaca Al-Quran dengan Nada Murattal atau Pelatihan Metode Mahabbah, Minggu, (17/4) bertempat di Aula Pondok Pesantren Harisul Khairaat Ome, Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara.
Pelatihan Metode Mahabbah adalah sebuah metode baru dengan 3 kali pertemuan bisa baca Al-Qur’an, Materi Metode Mahabbah disampaikan langsung oleh Penemu Metode sekaligus pengarang buku Ust. Ismail Hamatuddin dari Jakarta.
Ketua PGRI Kota Tikep, Muriyono Hamid, M.Sc pada sambutannya mengatakan pelatihan metode mahabbah ini diikuti oleh Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekota Tikep tujuannya untuk meningkatkan kompentensi Guru PAI dalam mengajarkan Al-Qur’an.
“kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 140 Guru Pendidikan Agama Islam SD/SMP/ SMA/ SMK Sekota Tikep sebagai upaya meningkatkan kompentensi Guru Pendidikan agama dalam mengajarkan Al-Qur’an”. Ujar Muriyono.
Sementara itu, Kepala Madrasah Aliyah Harisul Khairaat Ome, Sukardi Ahmad, M.Pd yang juga selaku seksi Kerohanian PGRI Tidore menjelaskan bahwa digelarnya kegiatan ini sebagai bagian dari mengamalkan Hadits Nabi.
“Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang belajar Al-qur’an dan mengamalknya”. Urai Sukardi, mengartikan salah satu Hadits.
Sukardi menambahkan, pentingnya kegiatan pelatihan semacam ini di Tikep karena Tidore adalah kota Santri, apalagi pelaksanaannya di bulan Ramadhan.
“Tidore adalah kota santri maka kegiatan-Kegiatan keagamaan seperti pelatihan Al-qur’an harus sering dilaksanakan apalagi di bulan mulia bulan turunnya Al-Qur’an, Bulan suci Ramadhan”. Ungkap alumni STAI Darunnajah Jakarta ini.
Kepala Madrasah Aliyah Ome itu berharap, PGRI Tidore terus berupaya untuk meningkatkan Kompetensi akedimik guru serta harus mampu meningkatkan kompetensi guru di bidang keagamaan,
“PGRI Tdore tidak hanya berupaya untuk meningkatkan kompetensi akedimik guru, tapi juga harus mampu meningkatkan kompetensi guru di bidang keagamaan termasuk pemahaman terhadap hokum-hukum dalam membaca Al-Qur’an yang kelak akan menerangi kita di alam kubur nanti.” Tutup Wisudawan Magister IAIN 2020 dengan Predikat Cumlaude itu.(NR)