TIDORE,JN – Ratusan santri Pondok Pesantren Harisul Khairat Bumi Hijrah Ome Tidore, Kota Tidore Kepulaan, Provinsi Maluku Utara, Sabtu (21/8) menerima vaksinasi Covid-19 dari tenaga kesehatan Kota Tidore Kepulauan, bertempat di Aula Pondok.
Selain Santri, Tenaga Pengajar Pondok Pesantren dan Masyarakat sekitar Pondok juga menerima vaksinasi.
Vaksinasi Massal covid-19 ini merupakan kerja sama Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Kantor Wilayah Kementrian Agama, Darmawanita Persatuan Kementrian Agama Provinsi Maluku Utara dengan Pondok Pesantren Kharisul Hairat Bumi Hijrah, Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara.
Walikota Tidore Kepulauan, Kapten Ali Ibrahim mengatakan, Vaksinasi tingkat Santri Pondok Pesantren ini merupakan pertama kali di Kota Tidore Kepulauan maupun Tingkat Provinsi Maluku Utara.
“Vaksinasi tingkat sekolah ini baru pertama kali dilakukan di Kota Tidore Kepulauan, untuk itu diharapkan kedepan sekolah sekolah di Kota Tidore juga dapat melaksanakan vaksinasi agar belajar mengajar tatap muka di Kota Tidore Kepulauan dapat segera dilakukan,” kata Walikota
Walikota Juga menambahkan, untuk angka vaksinasi secara umum di Kota Tidore Kepulauan dari Masyarakat umum, ASN, TNI Polri, hingga pelajar telah mencapai 75 persen.
“Untuk Kota Tidore Kepulauan, vaksinasi secara umum di Kota Tidore Kepulauan dari Masyarakat umum, ASN, TNI Polri, hingga pelajar telah mencapai 75 persen,” Beber Walikota
Selain itu, Kepala Wilayah Kantor Kementrian Agama Provinsi Maluku Utara, Sarbin Sehe meyampaikan vaksinasi tingkat Pondok Pesantren ini akan terus berlanjut untuk mendukung pemerintah mencegah peyebaran virus Corona atau Covid-19.
“Vaksinasi Covid-19 ini akan terus berlanjut, dimana akan dilakukan di Pondok Pesantren Al-Hairat Kalumpang Ternate, Pondok Pesantren di Haltim, Pondok Pesantren di Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Selatan dan Pulau Morotai,” Ujarnya
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Harisul Khairat Bumi Hijrah, KH. An’im Fatahna mengatakan, Sebelum melakukan Vaksinasi kepada santri, pihak Pondok Pesantren terlebih dahulu meminta persetujuan dari orang tua santri, sehingga vaksinasi ini tanpa paksaan.
“Vaksinasi ratusan santri ini, sebelum melakukan vaksinasi kita terlebih dahulu meminta persetujuan orang tua santri, sehingga dalam dalam proses vaksinasi ini tidak ada paksaan dari pihak lain dan juga vaksinasi ini merupakan ihtiar dalam penangulangan covid-19,” ungkap KH. An’im Fatahna Jabi
Dikatakan, sebelum menjalani penyuntikan vaksinasi, para santri terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kesehatan, seperti memeriksa tekanan darah dan suhu badan, sehingga peserta yang dinyatakan lolos pemeriksaan baru akan menerima vaksinasi.
Pihaknya berharap vaksinasi ini dilakukan dengan harapan proses belajar tatap muka bisa dilakukan dalam waktu secepat mungkin. (HI)