HALSEL, JN – Kasus kematian Intan Tomagola berusia 15 tahun yang kini masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) 59 Halmahera Selatan, asal Desa Panamboang Kecamatan Bacan Selatan, yang ditemukan terbaring dalam keadaan tidak bernyawa di kamar rumah korban pada Jum’at (06/05/2022) sekitar pukul 11.00 Wit, memang menarik perhatian publik karena kasus tersebut terjadi masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa ada kejanggalan dalam kasus tewasnya Intan Tomagola, karena diduga meninggal dunia tidak wajar, korban diduga dibunuh bukan bunuh diri.
Berdasarkan keterangan saksi Fahima Hamis yang merupakan saudara sepupu dari Korban menjelaskan bahwa pada saat menjelang Sholat Jumat sekira pukul 11 lewat, saksi masih duduk bersama korban di ruang tamu sambil cerita, beberapa saat kemudian Korban masuk ke dalam kamar sambil menutup pintu kamar dari dalam.
Kemudian saksi Fahima juga berjalan ke belakang membersihkan halaman rumah bagian belakang, hingga menjelang sore sekira pukul 17.30 Wit saksi masuk kedalam rumah melalui pintu bagian belakang, lalu tiba – tiba mendengar ada yang mengetuk pintu rumah bagian depan ternyata menurut saksi yang datang adalah Ibu Amalia dan Ibu Mina.
Saat kedua wanita itu masuk, tiba- tiba pintu kamar Korban terbuka, saksi merasa kaget karena yang membuka pintu kamar korban adalah Seorang laki-laki bernama Rizki R. Amal (18) yang diketahui merupakan pacar korban sendiri.
“Rizki bilang bahwa Intan (korban, red) sudah meninggal bunuh diri, saya langsung marah dan berkata kenapa ngana (kamu, red) tara kase tau torang.”ujar Fahima seraya sambil melihat Korban dari pintu kamar dan terlihat Kondisi Korban sedang terbaring di atas kasur.
Lanjut dia bilang setelah itu dirinya kemudian bergegas menghubungi Ibu Kandung Korban via handphone dan memberitahukan kejadian tersebut, selanjutnya berjalan menuju Pos Polair di Desa Panamboang untuk melaporkan kejadian ini.
Dia juga mengaku sama sekali tidak mengetahui kalau lelaki bernama Rizki itu ada di dalam kamar korban entah sejak kapan.
“Saya tidak tahu saudara Rizki masuk kedalam rumah melalui pintu mana, karena pintu bagian depan terkunci, anehnya lagi di saat bersamaan ada ibu Amalia dan ibu Mina, saat ditanya mereka bilang dihubungi oleh Rizki (pacar korban red) yang sedang berada di kamar korban via handphone.”terang Fahima yang juga kaka sepupu korban.
Atas kejanggalan kasus ini seluruh Keluarga Korban mendesak kepada pihak Kepolisian Polres Halsel, untuk mengusut tuntas peristiwa ini.
Terpisah Advokat Syafri Nyong, SH selaku bagian dari keluarga Korban, juga menduga ada yang tidak beres dibalik peristiwa kematian saudari Intan Tomagola.
Pengacara muda itu bilang jika kita memperhatikan dan menganalisis keterangan Saksi yaitu saudari kami Fahima Hamis di atas maka menurut saya kita belum bisa katakan ini bunuh diri murni, kenapa karena ternyata orang yang menginformasikan bahwa Korban telah bunuh diri itu adalah lelaki yang keluar dari kamar korban yang bernama Rizki R. Amal, yang nota bene bukan keluarga korban.
Dan ini.sangat jelas saksi Fahima Hamis kaka korban melihat langsung korban dalam keadaan terbaring tidak bernyawa bukan dalam posisi tergantung, melainkan sudah berada di kasur.
“Selaku Pengacara dan juga keluarga korban, minta pihak Kepolisian Polres Halsel dalam hal ini Kapolres menseriusi dan mengusut tuntas, sebab ada kejanggalan.”ungkap Safri Nyong, SH pada JaretNews.com, Sabtu (07/05/2022).
Menanggapi hal ini Kapolres Halsel melalui Kasat Reskrim IPTU Aryo Dwi Prabowo, yang dikonfirmasi mengaku pihaknya masih terus melalukan Pendalaman.
Mantan Kasat Reskrim Polres Kepulauan Sula itu bilang sejauh ini baru satu saksi yang di periksa yaitu rekan korban.
“Kita minta kalau ada saksi – saksi lain bisa d arahkan ke Polres biar di periksa, sebab sejauh ini baru ada satu saksi dan juga bibi korban.”ujar Kasat Reskrim.
Lanjut dia bahwa saat ini polisi masih fokus pada kematian awal yaitu diduga bunuh diri, karena untuk mengetahui korban meninggal bukan di bunuh tetapi di bunuh maka harus di lakukan Otopsi.
Sebelumnya kata Kasat pihaknya sudah meminta agar dilakukan Otopsi namun di tolak pihak kluarga, mereka keberatan kalau diotopsi.
“Untuk hasil Visum sudah ada nanti kita lihat lebih lanjut.”tutup pria dua balak itu. (*)
Editor : Risman Lamitira