HALSEL, JN.com – Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (IPMI) Makeang-Kayoa (Makayoa) mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara agar secepatnya membentuk tim pencari pelaku pembunuhan di hutan Patani Halmahera Tengah, yang menewaskan 3 orang korban (meninggal) satu diantaranya atas nama Risno Muhlis (Almarhum) adalah mantan pengurus IPMI-Makayoa.
Wakil Ketua IPMI Makayoa, Rizki H. Bada, kepada Jaret News.com, Kamis (25/03/2021) mengatakan, pihak Polda Maluku Utara, melalui wilayah hukumnya di Polres Halmahera Tengah (Halteng) agar secepatnya mengambil langkah supaya masalah ini dapat diungkapkan ke publik, siapa di balik kasus pembunuhan tersebut.
“Ini kasus luar biasa yang harus cepat ditangani. Jangan sampai hilang jejak-jejak pelaku, harus ada tim khusus pencari fakta dari kasus ini.”ujar Rizki.
Dia menambahkan, apalagi kasus ini sudah berulang kali terjadi. Pihak kepolisian juga perlu membentuk posko khusus di area yang perlu dijaga ketat, terutama kawasan yang kerap dilalui para pelaku.
“Semua pihak harus bergerak, tapi karena ini wilayah hukum, dan jangan sampai ada pergerakan masa ke titik kejadian, sebaiknya secepatnya membentuk tim, menelusuri semua tempat di sekitar lokasi pembunuhan.”katanya.
Menurut Rizki pihaknya akan terus mengawal kasus ini, karena ini sudah masuk pidana murni sebagaimana dalam Pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Seperti diketahui kronologi kasus pembunuhan berdarah di Hutan Halmahera itu, awalnya Lima warga desa batu dua dan satu warga asal desa masure kecamatan Patani Timur, Halmahera Tengah di tambah satu Anggota TNI yang dinyatakan hilang di Hutan pada 20 Maret pekan lalu, selang beberapa hari sudah di temukan namun tiga orang diantaranya meningal dunia.
Tiga korban yang ditemukan tewas karena diduga diserang orang tak dikenal (OTK) itu Risno Muhlis warga asal Desa Soma Makian Pulau, Yusup Kades warna Desa Batu dua Patani Utara dan satu warga Desa Masure Patani Timur Hi Masani. (Ady)
Editor : Risman Lamitira