TIDORE, JN – Kedatangan Kapal latih Spanyol di Tidore yang disambut Kesultanan Tidore dan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan serta dihadiri ribuan masyarakat pada (27/03/2021), selain untuk mengingatkan sejarah panjang yang pernah ada antara Spanyol dan Tidore juga membawa harapan baru bagi Kota Tidore Kepulauan.
Wali Kota Tidore Kepulauan, Capt Ali Ibrahim saat memberikan sambutan menyampaikan, Tidore merupakan pulau rempah dunia karena itu sebagai penghasil rempah – rempah Tidore dapat menarik perhatian Eropa dan Dunia, “Tidore-lah negeri maritim yang menegaskan bumi itu bulat dan membuka cerita sejarah Magelhaens dan de Elcano yang berlayar dari eropa dan pertama melayari samudra pasifik,”ujarnya.
Walikota bilang, menjelang pelaksanaan Sail Tidore nanti pada 20-26 September 2021, dukungan pembiayaan negara harus nyata dan terukur karena Tidore butuh kepastian sebagaimana kepastian Sultan Tidore menyerahkan Papua ke NKRI.
Tidore kata dia, harus mendapatkan hak khusus baik dalam pemberian kawasan ekonomi khusus, kawasan kebudayaan khusus maupun daerah otonomi khusus sebagaimana Papua dan Papua Barat.
“Sail Tidore segera digelar, namun anggaran, sarana prasarana Sail Tidore masih jauh dari yang diharapkan. Kami harapkan pemerintah pusat jangan abaikan Tidore,”imbuhnya.
Sementara itu, Sultan Tidore Husain Alting Sjah meminta agar Walikota dan Kedutaan Spanyol dapat merintis sejarah yang sebenarnya tentang kedatangan Juan Sebastian de Elcano saat berhadapan dengan Sultan Tidore, Al Mansyur. “Pertemuan keduanya dilakukan di antara Mareku dan Rum. Prasasti yang diletakan di Tugulufa hanya sebagai tempat latihan saja. Insya Allah, kita kembali mengikuti cerita sejarah yang sebenarnya,” Kata Sultan.
Anggota DPD RI itu menambahkan, apa yang pernah dirintis oleh Sultan Al Mansyur dan Juan Sebastian de Elcano pada 500 tahun lalu terulang kembali hari ini.
Menurutnya, kedatangan Spanyol saat itu karena ada Tidore dan belum ada Indonesia. Peristiwa universal antara Spanyol dan Kesultanan Tidore itu membawa nilai-nilai kemanusiaan yang sangat luar biasa dan mengajarkan cara menghormati peradaban antar sesama.
Kedatangan bangsa Spanyol kala itu lanjut Sultan, tidak hanya membawa misi perdagangan semata tetapi ada nilai peradaban yang sesuai dengan kultur yang ada di Tidore. “Maka Sultan Al Mansyur dengan segala kemuliaannya menghamparkan ‘karpet merah’ untuk menerima Spanyol. Itu yang diajarkan leluhur dan kami jaga dan pelihara sampai saat ini,”tuturnya.
Pada kesempatan itu, Sultan Husain juga meminta kepada duta besar Spanyol untuk memberikan dukungan penuh untuk Sail Tidore nanti. “Spanyol, anda adalah saudara kami dan kami adalah saudara anda,”tandasnya. (NR)