HALSEL, JN – Jelang bulan Ramadhan sejumlah harga kebutuhan di Kota Labuha Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, mengalami kenaikan bahkan ada yang stabil hingga mengalami penurunan harga.
Berdasarkan hasil Inpeksi Mendadak (Sidak) yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halsel melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Halmahera.Selatan di Pasar baru Labuha serta sejumlah toko dan mini market menemukan ada beberapa bahan pokok mengalami kenaikan harga, seperti Beras dan Minyak Goreng bermerek yakni Minyakita, Bimoli dan sejenisnya.
Beras misalnya mengalami kenaikan cukup tinggi untuk ukuran 25 kilo Rp 350 ribu hingga Rp 355 ribu, padahal sebelumnya harga normal hanya sebesar Rp 290 ribu.
Begitu pula beras ukuran 10 kilo sebesar Rp 260 ribu padahal harga normal sebelum hanya Rp 115 ribu hingga Rp 120 ribu.
Kenaikan juga terjadi pada semua jenis minyak goreng merek Minyakita Rp 20 ribu per liter padahal harga jual subsidi hanya Rp 14 ribu.
Penurunan harga justru terjadi pada komuditi Bawang, Rica (Cabai) dan Tomat (Barito), dimana untuk harga bawang merah dihargai sebesar Rp 50 ribu per kilo, kemudian bawang putih Rp 40 ribu per kilo.
Sedangkan harga Rica alias cabai keriting sebesar Rp 50 ribu per kilo sementara Tomat sebesar Rp 20 ribu per kilo.
Meski begitu secara keseluruhan harga Sembako masih terbilang aman begitu pula dengan stok.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Halsel, Soadri Ingratubun, kepada wartawan Kamis (16/03/2023) bahwa di Halsel terdapat sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan namun masih dalam batas wajar.
Mantan Kadis Perhubungan itu bilang kenaikan terjadi pada dua bahan pokok yaitu beras dan minyak goreng.
Sementara untuk bahan dapur berupa Bawang, Rica dan Tomat (Barito) mengalami penurunan, begitu pula bahan pokok lainnya masih dalam kondisi stabil.
“Di Halsel saat ini hanya Beras dan Minyak goreng yang mengalami kenaikan sedangkan lainya masih stabil.”terang Soadri Ingratubun.
Lanjut dia meski beras dan minyak goreng mengalami kenaikan namun itu masih dalam batas kewajaran.
Mantan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu membeberkan alasan terjadi kenaikan harga beras di sebabkan karena masalah gagal panen, di wilayah Jawa dan sekitarnya sehingga seluruh beras yang masuk ke wilayah Halsel di ambil dari Sulawesi Selatan.
“Naiknya harga beras karena terjadi gagal panen di wilayah Jawa sehingga beras yang masuk diambil dari Sulsel.”tandas Kadis Koperindag.
Ditambahkan pula bahwa pihaknya menginginkan semua kebutuhan pokok jelang Bulan Puasa (Ramadhan red) aman karena semua tidak lepas dari pengawasan Pemerintah.
“Kami pastikan semua stok kebutuhan pokok selama bulan Puasa di Halsel aman.”tegas mantan Kepala Kesbangpol itu. (*)
Editor : Risman Lamitira