JAKARTA, JN – Ketersediaan minyak goreng kemasan di pasaran kini mulai kembali melimpah seiring dengan dicabutnya aturan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000 per liter.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, stok minyak terpantau normal berdasarkan hasil tinjauannya di ritel modern di Jakarta.
“Tadi sudah kita lihat bersama, minyak goreng kemasan sudah mulai normal bahkan melimpah,” ungkap Muhammad Lutfi, dalam keterangannya di laman resmi kemendag, Jumat (18/3).
Mendag melanjutkan, berdasarkan informasi dari penjual, banyaknya permintaan toko terhadap kebutuhan minyak goreng sudah bisa dipenuhi 100 persen.
Dengan demikian, harga minyak goreng kemasan berpotensi mengalami penurunan, sesuai dengan mekanisme pasar yang berlaku.
“Banyaknya permintaan toko terhadap kebutuhan minyak goreng sudah bisa dipenuhi 100 persen Saya juga melihat ketersediannya cukup. Nanti, jika merek minyak gorengnya makin banyak, harganya akan menurun sesuai dengan kompetisi dan leveling dari market mereka,” imbuhnya.
Supaya harga minyak goreng kemasan harganya lebih murah, pihaknya akan menggandeng berbagai pihak terkait, termasuk pelaku usaha ritel sebagai distributor.
“Diperkirakan dalam seminggu ke depan merek-merek sudah mulai keluar dan harganya sudah bisa lebih baik,” lanjutnya.
Mendag juga menyampaikan apresiasi kepada Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mande yang telah memastikan bahwa ritel modern ikut membantu penjualan dan distribusi barang pokok dan barang penting untuk kebutuhan menjelang bulan Ramadan dan Lebaran.
Pihaknya juga akan bersinergi dengan Kementerian Perindustrian untuk memastikan ketersediaan minyak curah di pasar tradisional dengan harga Rp14.000/liter sesuai ketentuan pemerintah. (NR)