HALSEL, JN – Kabar baik datang dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halamahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, bagi Masyarakat di Kecamatan Mandioli Selatan, segera menikmati akses jalan Aspal
Adapun akses jalan yang akan ditingkatkan statusnya dari Sirtu menjadi lapen atau Aspal yaitu dari Desa Lele menuju Desa Bahu Mandioli Selatan sepanjang 6 kilometer.
Dimana proses pengerjaan pengaspalannya akan dilakukan pada Bulan Juli ini setelah proses pembuatan kontrak tuntas.
“Untuk pelaksanaan pekerjaan proyek pengaspalan jalan Aspal Desa Lele menuju Desa Bahu Mandioli Selatan dijadwalkan mulai bulan Juli ini.”ungkap Kepala Dinas PUPR Halmahera Selatan, melalui Kepala Bidang (Kabid) Binamarga, Ridwan, ST, kepada JaretNews.com.
Mantan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Jalan Metro Sayoang itu bilang bahwa Jalan lingkar Desa Lele menuju Desa Bahu dan Jiko hingga Galala itu masih berstatus jalan Sirtu dan akan ditingkatkan menjadi jalan Aspal bulan Juli 2024 ini.
Hanya saja untuk di tahun 2024 ini, Pemkab Halmahera Selatan, melalui Dinas PUPR baru merealisasikan 6 kilometer dengan titik nol mulai dari Desa Lele menuju Desa Bahu.
“Untuk tahun ini kita aspal mulai dari Desa Lele hingga Bahu, menyesuaikan dengan pagu anggaran yakni senilai Rp 7 Miliar dengan panjang 6 kilometer yang bersumber dari APBD pokok 2024.”ucap Kabid Binamarga, Ridwan, ST.
Lanjut Ridwan, setelah dari Desa Lele menuju Bahu, Pemkab Halmahera Selatan di tahun berikut secara bertahap akan melanjutkan pekerjaan dari Desa Bahu menuju Jiko sepanjang 3 kilometer hingga Desa Galala.
Dia beralasan pengaspalan dimulai dari Desa Lele sampai Desa Bahu agar mobilisasi warga setiap saat bisa lebih mudah tanpa terpengaruh dengan musim ombak.
Apalagi menurut Ridwan, untuk akses jalan sirtu dari Bahu ke Jiko hingga Desa Galala masih cukup bagus untuk bisa dilalui, sehingga Pemkab Halmahera Selatan, mendahulukan pekerjaan dari Desa Lele.
“Kita mulai pengaspalan dari Desa Lele karena disana ada akses Pelabuhan alternatif jika terjadi musim ombak maka Desa – Desa di wilayah Mandioli Selatan bisa melintasi jalur darat menuju pelabuhan Lele yang lebih aman.”terang Ridwan berharap akses jalab ini bisa memberikan solusi bagi masyarakat Mandioli Selatan disaat musim ombak. (*)
Editor : Risman Lamitira