JAKARTA, JN – Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah data pribadi penting yang harus diingat. Angka-angka tersebut umumnya bisa ditemukan dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Meski demikian, dokumen tersebut belum tentu dibawa setiap saat.
NIK diperlukan dalam berbagai urusan sekaligus. Termasuk di tengah pandemi Covid-19, NIK diperlukan untuk mendaftar pelayanan vaksin. Seperti dikutip dari beberapa sumber, penggunaan NIK dalam vaksinasi diperlukan untuk pendataan penerima vaksin supaya merata.
Bukan hanya vaksinasi, proses pemberian Bantuan Sosial (Bansos) saat pandemi juga memerlukan NIK. Dilansir dari laman resmi Kementerian Sosial, penggunaan NIK diperlukan supaya pemberian Bansos menjadi optimal. Karena itu, dengan menggunakan NIK, bansos yang diberikan pun harapannya menjadi tepat sasaran dan valid.
Adapun dalam bidang pendidikan, NIK juga diperlukan untuk keperluan siswa. Dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, NIK telah menjadi nomor pengganti NISN sejak Tahun 2019. Integrasi data ini dilakukan supaya pemerintah dapat membangun ekosistem pendidikan dengan basis data kependudukan, sekaligus membuat basis data atau profil lengkap anak usia sekolah sebagai generasi penerus bangsa.
Semua keperluan yang memerlukan NIK tersebut menunjukkan bahwa nomor tersebut sangatlah vital. Hal tersebut juga dipertegas oleh Zudan Arif Fakrulloh, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.
“Single identity number dalam NIK sesuai tuntutan zaman dan digunakan juga di berbagai negara. Di AS dikenal dengan Social Security Number, di Jepang disebut My Number, MyKad di Malaysia, atau e-ID di Thailand,” ucap Zidan seperti dikutip dari laman resmi Kemendagri, 20 Oktober 2020.
Walaupun penting, beberapa orang memiliki kesulitan untuk menghafal NIK. Sebab, NIK panjang dan tidak berpola. Namun, hal ini tidak berarti bahwa tidak ada cara untuk menghafal NIK. NIK dapat diingat apabila arti dari 16 nomornya diketahui. Misal, ada nomor NIK 31-02-01-44-03-91-0001. Berikut adalah arti 16 nomornya:
- 31: Mengacu pada kode provinsi. Menurut Permendagri No 39 tahun 2015, saat ini ada 34 provinsi yang terdaftar dalam Republik Indonesia.
- 02: Kode kota/kabupaten,
- 01: Kode kecamatan, setiap kecamatan memiliki kode yang berbeda. Makanya saat membuat e-KTP selalu dianjurkan untuk datang langsung ke kantor kecamatan masing-masing.
- 44: Tanggal lahir. Nah, di sini ada perbedaan antara kode laki-laki dan perempuan. Kode untuk laki-laki adalah tanggal lahir 01-31. sedangkan untuk perempuan berbeda lagi, tanggal lahir ditambah 40, jadinya adalah 41-71. Jadi kalau seorang perempuan yang lahir tanggal 12 maka kodenya adalah 40 + 12 yaitu 52.
- 03: Mengacu pada bulan lagi, 01 untuk Januari hingga seterusnya 12 untuk Desember.
- 91: Tahun lahir, ditulis dua angka terakhir. Seperti jika kamu lahir tahun 1991 maka hanya ditulis 91 saja.
- 0001: Nomor komputerisasi, ini nomor random yang memang sudah diatur oleh komputer agar tidak kembar dengan yang lainnya.
Enam belas nomor NIK ternyata memiliki makna di baliknya. Karena itu, NIK pun bisa diingat dengan mengingat makna di balik setiap nomornya.(red)
Sumber : Tempo.co