JN – Kasus pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 semakin bertambah setiap hari. Kasus kematian yang masih tinggi juga menjadi perhatian.
Seseorang yang terpapar Covid-19 dengan gejala berat, bisa langsung ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Namun, untuk pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala disarankan untuk menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Kasus kematian yang terus bertambah akibat Covid-19 menjadi perhatian Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia menjelaskan cara yang tepat untuk mencegah kematian saat menjalani isoman.
Menurut Menkes Budi, apabila saturasi oksigen atau kadar oksigen dalam darah di bawah 94 persen, maka harus segera dilarikan ke rumah sakit.
“Kalau sudah di bawah 94 persen harus dirujuk bisa dibawa ke puskesmas, yang akan menugaskan ahli kesehatan untuk mengecegk atau pergi ke isolasi terpusat seperti RS Darurat Wisma atlet, sehingga bisa diawasi saturasinya seperti apa,” kata Menkes Budi saat konferensi pers.
Menkes Budi juga menerangkan bahwa untuk mengetahui tingkat saturasi oksigen bisa menggunakan pengukur saturasi oksigen digital, yakni oximeter.
Namun, kalau tidak memilikinya, ia menyarankan untuk mendeteksi secara manual dengan menghitung napas.
“Caranya dalam 15 detik menahan napas, perlu 8 hingga10 kali butuh menarik napas ulang itu sudah masuk kategori bahaya, saturasi oksigen sudah rendah,” jelas Menkes Budi.
“Penting untuk ukur saturasi oksigen, ukur napas kita, jangan nunggu sampai sesak napas. Kalau dapat 15 detik butuh 20 kali tarik napas, itu susah sesak namanya,” lanjutnya.
Tanda-tanda itu perlu diwaspadai karena bisa sangat fatal jika terlambat ditangani. Risiko kematian juga bisa terus meningkat. (rd)