HALSEL, JN – Nasib apes di alami para tenaga guru Honorer di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 250 Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, pasalnya sudah 6 bulan mereka belum menerima gaji.
Terhitung sejak bulan Januari hingga bulan Juni 2023 lalu namun jika dihitung sampai sekarang bulan September sudah 9 bulan para guru honorer yang berjumlah 4 orang itu terancam kelaparan karena belum menerima gaji.
Selain tenaga guru, petugas kebersihan sekolah juga bernasib sama bahkan biaya rekening lampu listrik, Air dan jaringan Wifi (Internet red) juga terancam di putus belum bayarkan karena tidak ada anggaran.
Hal itu disebabkan masalah pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SDN 250 tahun 2023 untuk satu semester 6 bulan terhitung Januari hingga Juni tidak di cairkan pihak Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Halmahera Selatan sehingga sampai bulan September ini mereka belum bisa menerima gaji.
Berdasarkan hasil konfirmasi kepada sejumlah guru SDN 250 Halsel, Senin (05/09/2023) menyebut terhambatnya pembayaran gaji guru honorer dan petugas kebersihan sekolah karena belum di cairkannya dana BOS.
Lanjut mereka bahwa proses pencairan sengaja tidak di lakukan sampai sekarang karena di tahan Dikbud dalam hal ini Kepala Dinas Safiun Radjulan.
Safiun yang juga Plt Sekretaris Daerah (Sekda) mengantikan Saiful Turuy itu belum mau mencairkan dana BOS SDN 250 karena beralasan ada rencana pergantian Kepala Sekolah saat ini di jabat Hamid Abdul Kadir.
“Jadi pak Kadis belum mau kasih cair tong punya dana BOS karena alasan mau ganti Kepsek.”ungkap sejumlah guru SDN 250 Halsel yang namanya enggan di publis kepada JaretNews.com.
Akan tetapi lanjut mereka sampai sekarang proses pergantian atau Mutasi Kepala Sekolah belum juga dilakukan, sehingga berdampak pada belum di cairkannya dana BOS.
Pasalnya menurut para Guru bahwa Kadikbud Safiun Rajulan mengaku dana Bos SDN 250 nanti di cairkan oleh Kepala Sekolah yang baru.
Kondisi ini jelas sangat menganggu proses belajar mengajar karena sampai sekarang Sekolah tidak memiliki dana atau biaya untuk keperluan sekolah.
“Sebentar lagi kita di hadapkan dengan Ujian Tenga Semester (UTS) biaya ATK tidak ada bahkan rekening listrik, Air dan Wifi juga belum di bayar ini terancam di putus.”keluh para guru seraya berharap secepatnya ada jalan keluar.
Diketahui besaran dana BOS SDN 250 Halsel setiap pencairan 6 bulan sekali sebesar Rp 123 juta dengan jumlah tenaga honorer sebanyak 4 orang, tiap bulan merima Rp 500 ribu di kalihkan 6 bulan setiap pencairan sebesar Rp 12 juta.
Kemudian tenaga kebersihan Rp 1 juta dikalihkan 6 bulan sebesar Rp 6 juta, belum termasuk biaya ATK, Listrik Air dan Wifi.
Sementra itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Halsel, Safiun Radjulan yang di konfirmasi melalui telpon beralasan masih sibuk bersama pak Bupati, bahkan pesan singkat yang di kirim juga tidak di balas hingga berita ini tayang. (*)
Editor : Risman Lamitira