HALSEL, JN – Jembatan darurat yang menghubungkan Desa – Desa di wilayah Kecamatan Gane Timur Selatan dengan Kecamatan lainnya, Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara, kondisinya memprihatinkan karena mengalami rusak parah.
Jembatan darurat terbuat dari pohon kelapa yang berada di jalan lintas Desa Kuwo itu merupakan akses vital masyarakat, namun kini mengalami kerusakan parah.
Terlihat beberapa bagian tiang penyanggah jembatan patah, begitu juga lantainya berlubang sehingga beresiko terjadi kecelakaan bagi warga yang melintas.
Untuk mengantisipasi masalah ini warga bersama para sopir dan sejumlah pengusaha terpaksa patungan uang untuk memperbaiki jembatan tersebut dengan cara gotong royong sejak Kamis (09/01/2025).
Tokoh Pemuda Gane Timur Selatan, Zulkifli Murad yang dikonfirmasi wartawan mengatakan bahwa kerusakan jembatan penghubung yang terbuat dari batang pohon kelapa ini sudah cukup lama.
Namun hingga kini tidak kunjung ada perhatian dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara selaku pihak yang miliki kewenangan atas akses jalan lingkar Gane Timur untuk dibangun secara permanen.
“Memang jembatan itu berada di Gane tetapi kewenangannya ada di Pemerintah Provinsi Maluku Utara karena milik mereka, bukan Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan.”ungkap Tokoh Pemuda Kecamatan Gane Timur Selatan, Zulkifli Murad.
Menurut pria asal Desa Gane Luar itu bilang jembatan tersebut merupakan akses vital masyarakat untuk beraktivitas seperti membawa hasil bumi dan lain sebagainya, baik dari Kecamatan Gane Timur Selatan maupun dari Kecamatan lain di wilayah Gane ke Gane Timur Selatan.
Dengan kondisi jembatan yang rusak ini bukan hanya mempersulit mobilitas masyarakat, namun juga berdampak pada perekonomian masyarakat, karena satu-satunya jalur darat yang menghubungkan antar Desa di Gane Timur Selatan dan Kecamatan lain.
“Jadi kami warga Desa Gane Luar, Desa Ranga – Ranga, Desa Kuwo dan Desa Sawat, bersama para pengusaha dan sopir gotong royong perbaiki jembatan ini.”ungkap Zulkifli.
Dia berharap kepada Pemerintah Provinsi Maluku Utara agar secepatnya membangun jembatan permanen jika tidak maka kondisi ini akan terus berlanjut mengingat jembatan penghubung masih menggunakan batang pohon kelapa. (*)
Editor : Risman Lamitira