HALSEL, JN – Calon Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Halmahera Selatan diharapkan adalah orang yang memiliki rasa tanggungjawab penuh untuk mengurusi serta memajukan prestasi semua cabang olahraga (Cabor) yang ada di daerah.
Namun jelang Musyawarah Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) KONI Halmahera Selatan, yang dilaksanakan pada hari Senin (30/12/2024) ini sejumlah kejanggalan terlihat jelas yang dilakukan pihak KONi Provinsi Maluku Utara selaku penanggungjawab kegiatan Musyawarah.
Berdasarkan informasi yang dikantongi media ini dari para pengurus Cabang Olahraga (Cabor) yang miliki hak suara, dari 23 Cabor yang ada di Halmahera Selatan, pihak KONI Malut hanya menetapkan 18 Cabor sebagai pengguna hak suara .
Anehnya, dari jumlah yang ada beberapa Cabor yang aktif seperti Game Online (e-Sports) malah tiadakan.
Sedangkan Cabor bela diri Wushu yang semula tidak aktif malah disertakan begitu pula dengan Cabor Tinju (Pertina) yang pengurusnya diganti dan juga sejumlah Cabor lainnya melakukan protes.
Kuat dugaan KONI Provinsi Maluku Utara Ikut mengintervensi guna memenangkan salah satu Calon Ketua KONI Halmahera Selatan.
Kondisi ini mendapat tanggapan dari Pemerhati Olahraga Halmahera Selatan, Ongky Nyong, SH, menginginkan, proses pencalonan para kandidat Ketua KONI Halmahera Selatan dapat berjalan sehat tanpa adanya intervensi dari pihak manapun dengan alasan apapun.
Menurut Ongky, Ketua KONI harus orang yang serius dan punya keinginan yang kuat untuk memajukan olahraga dalam menyongsong event-event besar.
“Saya berharap jangan ada intervensi dari pihak manapun, terutama KONI Provinsi, biarkan para kandidat bertarung secara fair.”harap Ongky Nyong. (*)
Editor : Risman Lamitira