SOFIFI, JN – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Maluku Utara gelar Rapat Koordinasi Tematik yang melibatkan sembilan OPD Provinsi. Rakor yang dilaksanakan ini merupakan rangkaian kegiatan menuju pada forum OPD dan Musrenbang tahun 2024 yang akan digelar pada tanggal 24 dan 27 April 2023 mendatang.
Selain itu, rapat tematik ini dimaksudkan juga untuk mempersiapkan Maluku Utara mengikuti dua agenda nasional yakni Musrenbang Nasional juga bersamaan dengan agenda rapat koordinasi gubernur se indonesia dalam rangka penyusunan RKP tahun 2024.
Terkait rapat koordinasi tematik oleh BAPPEDA Malut ini, dilakukan dalam rangka upaya mendudukkan proses perencanaan sesuai pada treknya. Tematik sendiri adalah bagian dari pendekatan yang sering dipakai dalam proses perencanaan pembangunan nasional dengan istilah THIS (Tematik, Holistik, Integratif dan Spacial).
Ini disampaikan langsung Plt. Kepala BAPPEDA Malut, Muhammad Sarmin Adam kepada jaretnews.com usai rakor pada Rabu, (12/04) di salah satu resto di Kota Ternate.
“Tematik itu sendiri biasa dipakai dalam pendekatan perencanaan pembangunan di daerah. Ini salah satu langkah ikhtiar kita untuk bagaimana kedepan lebih terarah, terintegrasi, holistik dan terstruktur. Kalau selama ini kita lemah secara spacial kita belum bisa mendudukkan itu maka di RKPD 2024 kita harapkan dokumen perencanaan kita lebih spacial pada issu -issu dan problem di Malut, contohnya problem kemiskinan di dua kabupaten Halteng dan Haltim, kita berupaya lakukan pendekatan tematik ini dan akan kita arahkan ke dua wilayah tersebut sehingga bisa diwujudkan”, ungkapnya.
Lanjutnya, rakor ini juga dilaksanakan dimana berharap Musrenbang terakhir ini BAPPEDA berikhtiar kuat untuk menampilkan proses perencanaan yang lebih berkualitas, progres pembangunan juga diharapkan bisa menjawab tuntas persoalan di daerah.
” ini juga dalam upaya bagaimana mendudukkan dokumen RKPD tahun 2024 sebagai tahun terakhir RPJMD Gubernur AGK – M.Al Yasin. Untuk itulah di musrenbang terakhir ini kita harap bisa menampilkan proses perencanaan yang baik, meskipun belum seluruhnya bisa menjawab problem di daerah “, tuturnya lagi.
Selain membahas soal angka kemiskinan, rakor tematik ini juga fokus pada dua OPD yakni Dinas Kelautan dan Perikanan dan Dinas Pertanian. Dua OPD ini dibahas agak detail, dinas ini adalah leading sektor utama di Malut, meskipun dua OPD ini belum mampu menjadi komoditi unggulan di Malut, tidak utama didukung dari kedua sektor ini tapi lebih pada sektor industri olahan, terang Sarmin.
” Nah, kita harapkan kedepan mereka punya kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah, kalau dua sektor ini sudah berjalan maksimal mungkin angka pengangguran menurun, kemiskinan kita bisa turun demikian juga angka stunting sebagai salah satu issu nasional ini bisa kita turunkan”, ujarnya.
Rakor tematik ini juga kata Sarmin, untuk issu-issu nasional memang secara hirarki dokumen perencanaan dia bersinergi, untuk tahunan RKPD maka di Musrenbang provinsi nanti adalah ruang dimana untuk mensinergikan program kegiatan antara provinsi dan kabupaten kota termasuk didalamnya mensinergikan kompleksitas problem ditiap wilayah, jelasnya.
Ia juga jelaskan rakor tematik ini memang tidak merata disemua kabupaten kota.
“Kita akan melihat spesifiknya akan kemana, kita lihat lagi nanti diarahkan kemana tematik spacialnya. Kehadiran kabupaten kota juga dalam rangka harmonisasi kebijakan bersama dengan provinsi”, imbuhnya.
Rakor hari ini, Sarmin juga tekankan kepada OPD yang diundang agar pertemuan berikut hadir terutama kepala bidang yang lebih kompeten soal data mereka, bukan diwakili oleh staf. (yUn)