SOFIFI, JN – Pengajuan pembangunan Lumbung Ikan Nasional (LIN) untuk Maluku Utara sudah masuk ke Kementerian bidang perekonomian sejak Februari 2022 lalu dan tinggal menunggu proses persetujuannya.
Hal ini diungkap Ridwan Arsan, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku Utara saat ditemui jaretnews.com diruang kerjanya Senin, (30/05) di Sofifi.
“Proposalnya sudah masuk februari lalu, sekarang kita menunggu persetujuan dari menteri ekonomi, kalau sudah maka kita dinas siap eksekusi”, katanya.
Prosesnya saat ini masih menunggu dana yang dikelola oleh Kemenko RI, kata Iwan sapaannya.
“Perencanaannya sendiri 3 tahun dari angka Rp 1,7 M dilaksanakan sampai 2024, jadi kita tinggal menunggu mudah-mudahan secepatnya, tapi kita juga melalui APBD sudah ada pengembangan dibeberapa titik target, ini juga merupakan komitmen dukungan dari Bappeda dan Banggar DPRD”, ungkapnya.
Saat ini sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014, pihaknya sudah ambil alih kewenangan, jadi totalnya ada 13 pelabuhan yang akan dieksekusi mulai tahun ini, kata Iwan lagi.
“Tahun ini kita sudah lakukan perombakkan besar-besaran di empat lokasi pelabuhan yakni di Kota Ternate, Tuada, Goto Kota Tidore dan Wainen Sula. Mudah-mudahan lokasi lain lagi secepatnya bisa kita eksekusi karena anggaran APBD terbatas maka harus bertahap”, akunya.
Iwan menambahkan, dari segi kelengkapan fasilitas maka harus siap seperti pelabuhannya harus standar, alat tangkap armada, sarana penunjang lainnya misal tempat penyimpanan ikan dan lainnya.
Saat ini Kabupaten Halmahera Selatan menjadi Pilot Project DKP pembangunan pelabuhan container khusus pendingin ikan.
“Kita kan lihat titik ekspornya kan dari Bacan Halsel dan Ternate, namun hasil keseluruhan check pointnya tetap keluar dari Ternate”, ungkapnya.
Pihaknya berharap ada kebijakan dari pusat untuk melihat pengembangan potensi besar di Malut, karena kita tidak ingin LIN ini hilang.
“Waktu yang ada ini kita berupaya agar target LIN di 10 kabupaten/kota ini terwujud, kita tidak ingin LIN ini hilang”, harapnya.(yUn)