SOFIFI, JN – Kelangkaan stok minyak goreng hingga hari ini masih terjadi disebagian wilayah Indonesia termasuk Maluku Utara. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku Utara, Senin, (21/02) pagi lakukan Sidak ke sejumlah toko maupun depstore dan distributor yang ada di Kota Ternate.
Sidak sendiri sebenarnya jauh hari (18/02) juga sudah dilakukan. Hal ini diungkap Kepala Dinas Perindag Maluku Utara, Yudhitya Wahab saat dikonfirmasi jaretnews pada Senin, (21/02).
Yudhi sapaan Kadis Perindag Maluku Utara ini katakan bahwa memang benar beberapa hari kemarin pihaknya sudah lakukan sidak ke sejumlah titik dan hari inipun sidak bersama sejumlah pihak.
“Sidak memang beberapa hari lalu sudah dilakukan, kita sidak semua bahan pokok terlebih khususnya minyak goreng yang saat ini langka, ” katanya.
Kelangkaan minyak goreng diakui Yudhi memang dari pusat.
“Ini memang stok dari pusat yang mempengaruhi stok di daerah. Untuk itu pemerintah pusat dalam hal ini Kementeriaan Perdagangan mengambil langkah dengan melakukan subsidi ke beberapa produsen agar ketersediaan minyak goreng ditingkat konsumen bisa terdistribusi, ” kata Yudhi.
Untuk stok minyak goreng yang ada saat ini masih dikisaran harga yang cukup tinggi. Saat dilakukan sidak, ternyata distributor mengaku harga yang dijual adalah stok lama, sebelum dikeluarkannya regulasi oleh Kementerian Perdagangan, dengan demikian Dinas menekankan agar stok lama harus dijual habis dan untuk stok baru harga minyak goreng harus disesuaikan dengan harga het (standar) yang sudah ditetapkan.
Terkait sidak yang dilakukan hari ini, Disperindag Malut gandeng Tim Satgas Pangan dari Krimsus Polda Malut dan Tim Kementerian Perdagangan RI. Yudhi mengatakan, Dinas akan memantau perkembangan dengan meminta data dari distributor ke para pedagang maupun toko-toko mana saja yang dijual.
” Kita akan pantau nanti distributor jual ke pedagang mana saja juga toko-toko dengan harga 13.000 perliternya, kalau misalnya distributor jual diatas harga misalnya 14.000 perliter maka kita akan tidak tegas, ” akunya.
Dari 63 produsen yang disubsidi oleh pemerintah pusat, Maluku Utara hanya diperoleh satu distributor yakni PT. Harta Jaya Abadi yang ada di Kota Ternate. Saat ini dinas lakukan pantauan untuk stok minyak goreng yang baru.
Yudhi ungkapkan pasokan minyak goreng 1,5 ton nantinya akan masuk tahap dua pada 25 Februari mendatang, sementara pada pasokan pertama sudah masuk pada Sabtu (19/02) lalu dengan kapasitas volume yang sama 1,5 ton.
“1,5 ton ditahap pertama sudah masuk kedistributor, untuk kemasan 1 liter. Masing-masing toko atau pedagang dibatasi 3 karton yang isinya kurang lebih 12 liter, khusus yang masuk saat ini minyak goreng merk Fortune, ” ujar Yudhi.
Selain sidak minyak goreng, bahan pokok seperti stok gula, beras juga dipantau oleh Disperindag. Untuk gula dan beras sendiri kata Yudhi, stok masih aman hingga 5 bulan kedepan sampai selesai lebaran, sementara untuk harga sendiri Yudhi mengaku akan mengajak Bulog untuk sama-sama melakukan operasi pasar dengan memantau sehingga tidak terjadi kenaikan harga.
Sementara telur dipasaran terpantau mengalami penurunan harga, yang saat ini dikhawatirkan adalah pasokan rica yang nantinya akan mengalami lonjakan harga yang cukup tinggi, ini mengingat musim paceklik yang melanda para petani rica sehingga masa panen rica akan menurun yang mengakibatkan harga rica melambung, ungkapnya.
Lanjut Yudhi, kelangkaan stok minyak goreng saat ini menjadi fenomena nasional. Masyarakat Maluku Utara tidak perlu panik, dengan stok yang ada bisa dikonsumsi masyarakat. Kami juga telah menyampaikan kondisi Maluku Utara yang tinggi konsumsi minyak goreng kepada Menteri Perdagangan RI pada Rakornas Jumat, (18/02) di Jakarta.
“saya sudah sampaikan kondisi Malut yang sangat rawan karena tinggi konsumsi minyak goreng, saya minta penambahan kuota pasokan untuk Malut, dan itu ditanggapi baik oleh pak Menteri. Kita juga meminta pemerintah pusat agar memberikan jaminan kepastian jelang ramadan nanti tidak terjadi kelangkaan, ” katanya.
Yudhi berharap masyarakat tidak perlu khawatir karena jelang ramadhan nanti pemerintah daerah pastikan stok ketersediaan minyak goreng selalu ada. Agar stok yang ada bisa terbagi rata ke pedagang atau toko, maka sistem pelayanan diatributor hanya akan melayani 100 kupon perhari, ini untuk menjaga keamanan stok sementara, ujarnya. (Yun)