SOFIFI, JN – Dinas Koperasi dan UKM Maluku Utara melalui Bidang Pemberdayaan Koperasi menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pengurus koperasi.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari dipusatkan di Balai Latihan Koperasi (Balatkop) Sofifi ini resmi dibuka Kepala Dinas Koperasi dan UMKM pada Selasa kemarin dan berakhir pada hari ini Rabu, (08/06).
Deny Royani selaku Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Koperasi mengatakan, Bimtek ini tujuannya untuk memberikan pembelajaran kepada pengurus Koperasi di 10 Kabupaten/Kota.
“Intinya Bimtek ini untuk memberikan pemahaman dan pembelajaran tata kelola koperasi kepada seluruh pengurus koperasi yang tersebar di Maluku Utara, dimana harapan kami melalui materi bimtek yang arahnya pada konteks koperasi modern dapat meningkatkan manajemen koperasi yang sangat baik bagi pengurusnya”, jelas Deny kepada awak media usai menutup bimtek.
Lanjutnya, ada 50 orang Pengurus Koperasi yang menjadi peserta Bimtek, peserta diberikan materi tata kelola koperasi modern, berupa tata kelola kelembagaan, tata kelola keuangan dan tata kelola usaha yang baik, yang didampingi fasilitator berkompeten dari Makassar, Ratna Sari dan dua pemateri lokal.
Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 dan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang cipta kerja yang turunannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang kemudahan, perlindungan, pemberdayaan koperasi usaha kecil mikro menengah. Jauh berbeda dengan Perseroan Terbatas (PT) yang memiliki gabungan modal, sedangkan koperasi pengurusnya beda-beda.
“Maka urgensinya membuat Bimtek ini untuk supaya tata kelola koperasi oleh pengurusnya dapat lebih baik kedepan”, tandasnya.
Ratna Sari berharap, bimtek yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM ini dapat diaplikasikan dalam kepengurusan koperasi yang ada, karena sangat bagus untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) para pelaku koperasi.
“Peserta dari bahasa tubuhnya sangat antusias, kemudian kegiatan bimtek yang dibuat bidang pemberdayaan koperasi dapat dikatakan berhasil karena materi tepat sasaran yang sesuai kebutuhan peserta”, ungkap Ratna. (yUn)