JAKARTA, JN – Kementerian Agama (Kemenag) akan selenggerakan ujian akhir berstandar nasional atau imtihan wathani periode tahun 2022 dipeuntukkan santri Pendidikan Diniyah Formal (PDF).
Pendidikan Diniyah Formal yaitu pendidikan pesantren yang diselenggarakan pada jalur pendidikan formal sesuai dengan ciri khas pesantren yang berbasis kitab kuning secara berjenjang dan terstruktur.
Saat ini ada tiga jenjang PDF yaitu, Ula atau jenjang pertama setingkat Ibtidaiyah atau sekolah dasar, Wustha atau jenjang pertengahan yakni setingkat Trasawiyah atau Sekolah menengah pertama dan Ulya atau jenjang tinggi yang diperuntukkan bagi tingkat Aliyah atau Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, menjelaskan, ujian akhir berstandar nasional akan dilaksanakan selama tiga hari pada 26 Februari sampai dengan 28 Februari 2022 nanti, dan diikuti 6.219 santri dari 86 PDF yang sudah mendapat izin operasional.
“Penyelenggaraan Imtihan Wathani (ujian akhir berstandar nasional, Red) bertujuan mengukur capaian kompetensi santri selama mengikuti proses pembelajaran. Sudah barang tentu dalam pelaksanaannya akan mematuhi protokol kesehatan,” ungkap Ramdhani, Kamis (17/2/2022), seperti dikutip dari laman kemenag.go.id
Pelaksanaan Imtihan Wathani lanjut Ramdhani, dimaksudkan untuk menjaga mutu PDF sebagai bagian dari entitas pendidikan pesantren. Hal ini sejalan dengan amanah Undang-Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren dan Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2020 tentang Pendidikan Pesantren.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono, menjelaskan bahwa Imtihan Wathani tahun ini adalah penyelenggaraan yang kelima sejak sebelumnya pertama digelar pada tahun 2018 lalu.
“Dari tahun ke tahun, penyelenggaraan Imtihan Wathani terus mengalami peningkatan, dari sisi jumlah peserta dan model yang digunakan,” jelas Waryono.
Waryono menilai Imtihan Wathani ini terasa istimewa karena tetap menjaga tradisi keilmuan pesantren pada materi yang diujikan. Materinya juga menggunakan Bahasa Arab. Untuk jenjang PDF Ulya, materi ujiannya adalah Tafsir-Ilmu Tafsir, Hadits-Ilmu Hadits, Fiqh-Ushul Fiqh, Bahasa Arab dan Nahwu-Sharf. Sedangkan untuk PDF Wustha adalah Tafsir, Hadits, Fiqh, Bahasa Arab dan Nahwu-Sharf.
“Selamat mengikuti Imtihan Wathani bagi santri PDF di seluruh Indonesia. Terus belajar, mengasah diri, dan tingkatkan kompetensi. Sukses untuk santri Indonesia,” tutup Waryono. (*)
Sumber : Kemenag.go.id